Denpasar (Antara Bali) - Ketua Umum Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Sinyo Harry Sarundajang menilai peran wakil rakyat dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat masih minim dan di antara mereka banyak yang lebih layak disebut pekerja partai.
Hal tersebut diungkapkannya di sela-sela seminar nasional tentang "Efektifitas Perwakilan Politik di Indonesia" di Kampus Universitas Warmadewa, Jalan Terompong, Denpasar, Sabtu.
"Masih banyak wakil rakyat yang lebih layak disebut pekerja partai. Hal itu disebabkan oleh kepentingan partai lebih dominan dari pada harus menyuarakan aspirasi masyarakat. Untuk itu efektivitas perwakilan politik di Indonesia perlu ditingkatkan," ujarnya.
Sarunda juga menyebutkan, sejauh ini masih terdapat banyak hambatan dalam keterwakilan secara sepenuhnya, namun hal tersebut dinilai masih memiliki harapan besar.
"Kita tidak perlu pesimis, melalui seminar-seminar seperti inilah kita bisa meningkatkannya. Masih banyak harapan untuk membuat yang lebih baik," ucapnya.
Menurut Sarunda, terdapat beberapa penyebab minimnya peran wakil rakyat dalam memperjuangan hak-hak warga, yakni karena pola dan sistem rekrutmen yang dilakukan sebelumnya.
"Sistem rekrutmen wakil rakyat ini juga berpengaruh, jadi kembali lagi kepada sistem pemilihan dan regulasinya juga," imbuhnya.
Sementara itu, anggota DPD RI Kadek Arimbawa yang juga turut mengisi kegiatan seminar mengatakan bahwa komunikasi serta sinergitas antara masyarakat dengan wakil rakyat sangatlah penting.
"Hal itu begitu penting dalam setiap proses menuju sistem pemerintahan yang lebih baik," kata tokoh yang sebelumnya populer di dunia komedi di Bali dengan sebutan Lolak itu.
Sedangkan I Nyoman Dhamantra dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI mengatakan, dirinya lebih menyoroti soal krisis identitas yang terjadi dalam partai politik saat ini.
"Krisis identitas ini membawa dampak pada krisis legitimasi rakyat terhadap parpol. Hal ini juga disebabkan karena parpol tidak menampilkan sosok idealnya sebagai partai politik," katanya.
Dalam seminar tersebut juga tampak diisi oleh beberapa pembicara lain seperti Ketua AIPI Cabang Bali Dr I Wayan Gede Suacana Msi, I Nyoman Dhamantra dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Kadek Arimbawa perwakilan DPD RI daerah pemilihan Bali serta kalangan kampus lainnya.
Dengan adanya seminar tersebut, diharapkan akan menemukan titik jawab dan menjadi bahan evaluasi bagi para wakil rakyat, baik yang sudah dilakukannya maupun belum dilaksanakannya demi kesejahteraan rakyat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Hal tersebut diungkapkannya di sela-sela seminar nasional tentang "Efektifitas Perwakilan Politik di Indonesia" di Kampus Universitas Warmadewa, Jalan Terompong, Denpasar, Sabtu.
"Masih banyak wakil rakyat yang lebih layak disebut pekerja partai. Hal itu disebabkan oleh kepentingan partai lebih dominan dari pada harus menyuarakan aspirasi masyarakat. Untuk itu efektivitas perwakilan politik di Indonesia perlu ditingkatkan," ujarnya.
Sarunda juga menyebutkan, sejauh ini masih terdapat banyak hambatan dalam keterwakilan secara sepenuhnya, namun hal tersebut dinilai masih memiliki harapan besar.
"Kita tidak perlu pesimis, melalui seminar-seminar seperti inilah kita bisa meningkatkannya. Masih banyak harapan untuk membuat yang lebih baik," ucapnya.
Menurut Sarunda, terdapat beberapa penyebab minimnya peran wakil rakyat dalam memperjuangan hak-hak warga, yakni karena pola dan sistem rekrutmen yang dilakukan sebelumnya.
"Sistem rekrutmen wakil rakyat ini juga berpengaruh, jadi kembali lagi kepada sistem pemilihan dan regulasinya juga," imbuhnya.
Sementara itu, anggota DPD RI Kadek Arimbawa yang juga turut mengisi kegiatan seminar mengatakan bahwa komunikasi serta sinergitas antara masyarakat dengan wakil rakyat sangatlah penting.
"Hal itu begitu penting dalam setiap proses menuju sistem pemerintahan yang lebih baik," kata tokoh yang sebelumnya populer di dunia komedi di Bali dengan sebutan Lolak itu.
Sedangkan I Nyoman Dhamantra dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI mengatakan, dirinya lebih menyoroti soal krisis identitas yang terjadi dalam partai politik saat ini.
"Krisis identitas ini membawa dampak pada krisis legitimasi rakyat terhadap parpol. Hal ini juga disebabkan karena parpol tidak menampilkan sosok idealnya sebagai partai politik," katanya.
Dalam seminar tersebut juga tampak diisi oleh beberapa pembicara lain seperti Ketua AIPI Cabang Bali Dr I Wayan Gede Suacana Msi, I Nyoman Dhamantra dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Kadek Arimbawa perwakilan DPD RI daerah pemilihan Bali serta kalangan kampus lainnya.
Dengan adanya seminar tersebut, diharapkan akan menemukan titik jawab dan menjadi bahan evaluasi bagi para wakil rakyat, baik yang sudah dilakukannya maupun belum dilaksanakannya demi kesejahteraan rakyat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011