Denpasar (Antaranews Bali) - Maskapai penerbangan Citilink Indonesia melakukan ekspansi bisnis untuk membidik pasar regional setelah meraih penghargaan bintang empat dari lembaga pemeringkat dan sertifikasi penerbangan internasional, Skytrax.

"Itu merupakan alat atau sarana kami untuk bisa berkompetisi tingkat internasional," kata Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo ketika menghadiri selebrasi penghargaan maskapai penerbangan berbiaya hemat bintang empat di Sanur Denpasar, Selasa.

Menurut Juliandra, untuk kuartal pertama tahun ini pihaknya siap melebarkan sayap untuk rute baru internasionalnya di Penang, Malaysia dan akan disusul rute regional lainnya.

Saat ini penerbangan internasional maskapai dengan ikon warna hijau itu melayani rute ke Dili, Timor Leste dari Jakarta dan Denpasar serta penerbangan carter reguler ke 11 kota di China dan Jeddah.

Juliandra menargetkan anak perusahaan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia itu mampu mengangkut 15 juta penumpang tahun ini atau melonjak dibandingkan pencapaian tahun 2017 mencapai 12,4 juta. Target tersebut didukung jumlah armada pesawat yang dimiliki sebanyak 50 unit Airbus A-320, termasuk lima unit A-320 Neo.

Sementara itu terkait penghargaan maskapai bintang empat, Senior Manager Ground Operations Citilink Indonesia Ario Muladi mengatakan sertifikat yang diperoleh dari lembaga pemeringkat yang berbasis di London, Inggris itu diraih melalui proses audit sejak tahun 2014. Pencapaian itu diklaim menjadikan Citilink Indonesia sebagai maskapai berbiaya hemat (LCC) pertama di Asia dan ketiga di dunia.

Ario Muladi menambahkan untuk mencapai prestasi itu pihaknya didukung tim internal dari bagian layanan penumpang di darat, informasi teknologi, pelayanan penerbangan dan perawatan kabin dengan lebih dari 600 jenis penilaian.  Penghargaan bergengsi itu, kata dia, diserahkan ketika pelaksanaan Singapore Airshow di Singapura pada 8 Februari 2018. (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018