Denpasar (Antaranews Bali) - Wisatawan Amerika Serikat mulai tertarik berliburan ke Bali setelah mantan Presiden negara adikuasa itu Barack Obama beserta istri Michele Obama, kedua putrinya Nathasa dan Malia berwisata selama lima hari di Pulau Dewata pertengahan tahun 2017.

"Masyarakat AS yang berkunjung ke Bali sebanyak 177.861 orang selama periode Januari-November 2017, atau meningkat 24.531 orang atau 16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 153.330 orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, sebagian besar datang melalui Bandara Ngurah Rai, Bali dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya, dan hanya 3.170 orang yang datang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.

Amerika Serikat menempati peringkat keenam dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Bali dan mampu memberikan kontribusi 3,30 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 5,38 juta orang selama sebelas bulan periode Januari-November 2017, meningkat 896.691 orang atau 19,99 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya tercatat 4,48 juta orang.

Adi Nugroho menjelaskan, pelancong AS yang berada pada posisi keenam setelah China yang masyarakatnya berkunjung ke Bali sebanyak 1,27 juta orang, menyusul Australia 1,01 juta orang, India 243.638 orang, Jepang 237.694 orang, dan Inggris 228.657 orang.

Sementara itu, masyarakat Perancis berwisata ke Bali menempati peringkat ketujuh setelah AS yang tercatat 170.718 orang, Jerman 169.700 orang, Korea Selatan 168.181 orang, dan Malaysia 154.874 orang serta masyarakat dari berbagai negara di belahan dunia sebanyak 1,44 juta orang.

Dari sepuluh negara yang paling banyak mendatangkan wisman ke Bali, hanya Australia dan Malaysia yang mengalami penurunan masing-masing 3,02 persen dan 2,66 persen.

Sementara delapan negara lainnya itu mengalami peningkatan yang signifikan, ujar Adi Nugroho. (*)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018