Mangupura (Antaranews Bali) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung I Putu Parwata menyoroti penanganan banjir dan evakuasi warga dan wisatawan yang terjebak banjir di Kawasan Kuta, yang perlu diintensifkan pemerintah daerah.
"Dalam penanganan bencana banjir, tanah longsor, pohon tumbang di Wilayah Badung, kami berharap instansi pemerintah lainnya juga ikut membantu," ujar Parwata di Mangupura, Rabu.
Menurut dia, instansi lain di Pemkab Badung selain BPBD, Basarnas Bali, Dinas Damkar, Dinas PUPR dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan diharapkan ikut membantu mencarikan solusi, karena Badung yang menjadi tujuan wisatawan dunia menjadi sorotan dunia akibat bencana banjir ini.
Parwata mengatakan, bencana alam yang terjadi dari ujung utara hingga selatan Kabupaten Badung, perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangan saat terjadinya bencana maupun pasca bencana.
"Kami mengapresiasi instansi terkait (BPBD, Basarnas Bali, Dinas PUPR dan lainnya sudah bekerja dengan baik. Ke depan kami harap sinergi antar pemerintah baik kabupaten, provinsi dan pusat ditingkatkan lagi, sehingga penanggulangan bencana bisa cepat ditangani," katanya.
Beberapa hari terakhir Pulau Bali dilanda hujan lebat akibat cuaca ekstrem sehingga membuat banjir di sejumlah kawasan di Badung seperti di Kuta yang berlokasi di Jalan Dewi Sri, Jalan Kunti, Jalan Nakula, Jalan Sri Laksmi, Jalan Campuhan dan depan SMPN 2 Kuta.
Banjir tersebut disebabkan meluapnya air di Sungai Mati akibat tingginya curah hujan sehingga mengakibatkan ratusan rumah, pertokoan mobil dan peralatan rumah warga terendam banjir.
Sejumlah warga dan wisatawan yang tinggal di kawasan itu bahkan sampai dievakuasi menggunakan perahu karet milik Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung.
Selain banjir, bencana tanah longsor juga terjadi di beberapa titik, di antaranya Jalan Banjar Buangga, Desa Getasan, Petang. Kemudian sebuah jalan di Lingkungan Surya Buana, Dalung Permai, Kerobokan Kaja juga amblas sehingga nyaris membuat sejumlah warga terisolir. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Dalam penanganan bencana banjir, tanah longsor, pohon tumbang di Wilayah Badung, kami berharap instansi pemerintah lainnya juga ikut membantu," ujar Parwata di Mangupura, Rabu.
Menurut dia, instansi lain di Pemkab Badung selain BPBD, Basarnas Bali, Dinas Damkar, Dinas PUPR dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan diharapkan ikut membantu mencarikan solusi, karena Badung yang menjadi tujuan wisatawan dunia menjadi sorotan dunia akibat bencana banjir ini.
Parwata mengatakan, bencana alam yang terjadi dari ujung utara hingga selatan Kabupaten Badung, perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangan saat terjadinya bencana maupun pasca bencana.
"Kami mengapresiasi instansi terkait (BPBD, Basarnas Bali, Dinas PUPR dan lainnya sudah bekerja dengan baik. Ke depan kami harap sinergi antar pemerintah baik kabupaten, provinsi dan pusat ditingkatkan lagi, sehingga penanggulangan bencana bisa cepat ditangani," katanya.
Beberapa hari terakhir Pulau Bali dilanda hujan lebat akibat cuaca ekstrem sehingga membuat banjir di sejumlah kawasan di Badung seperti di Kuta yang berlokasi di Jalan Dewi Sri, Jalan Kunti, Jalan Nakula, Jalan Sri Laksmi, Jalan Campuhan dan depan SMPN 2 Kuta.
Banjir tersebut disebabkan meluapnya air di Sungai Mati akibat tingginya curah hujan sehingga mengakibatkan ratusan rumah, pertokoan mobil dan peralatan rumah warga terendam banjir.
Sejumlah warga dan wisatawan yang tinggal di kawasan itu bahkan sampai dievakuasi menggunakan perahu karet milik Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung.
Selain banjir, bencana tanah longsor juga terjadi di beberapa titik, di antaranya Jalan Banjar Buangga, Desa Getasan, Petang. Kemudian sebuah jalan di Lingkungan Surya Buana, Dalung Permai, Kerobokan Kaja juga amblas sehingga nyaris membuat sejumlah warga terisolir. (WDY)
Editor : Dewa Sudiarta Wiguna
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018