Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi dan mendorong sejumlah langkah pembaharuan yang dilakukan jajaran Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar agar bisa membuat Hindu benar-benar "hidup".
"Sebagai institusi Hindu terbesar di Indonesia, sudah saatnya IHDN berbenah dan mulai melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan dewasa ini yang berbasis teknologi," kata Pastika saat menerima audiensi Rektor IHDN di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pembaharuan yang dilakukan diharapkan bisa membuat Hindu benar-benar hidup dan Hindu untuk kehidupan yang lebih baik.
Selain itu, Pastika juga meminta agar IHDN memberi perhatian terhadap kualitas lulusannya, sehingga mereka tidak hanya lulus sebatas sarjana Hindu, namun mampu menjadi orang Hindu.
"Saya minta perhatikan kualitas lulusan. Tanyakan para mahasiswa, pembaharuan seperti apa yang mereka inginkan, sehingga apa yang diberikan di kampus dapat memenuhi kebutuhan mereka. Jangan utamakan jumlah mahasiswa, tetapi utamakan kualitas. Boleh mahasiswa sedikit tapi betul-betul berkualitas," ucapnya.
Pastika yang didampingi Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali Anak Agung Gede Geriya juga mendukung langkah IHDN untuk menjadi universitas. Untuk itu, ia meminta para dosen terus meningkatkan kualitas dengan memperbanyak riset dan publikasi ilmiah serta jurnal.
Orang nomor satu di Bali itu juga mencanangkan akan membuat kesepakatan antara World Hindu Parisad (WHP) dengan IHDN dan perguruan tinggi Hindu di India dan Amerika, dengan demikian profil IHDN akan lebih tinggi.
Sementara itu, Rektor IHDN Denpasar Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana menyampaikan sejak dilantik pejabat baru di IHDN tiga bulan yang lalu, berbagai langkah pembaharuan dan pembenahan sedang dilakukan, baik dari segi peningkatan kualitas sumber daya manusia, manajemen institusi serta proses perubahan status IHDN menjadi universitas.
IHDN yang memiliki sekitar 3.500 mahasiswa dan 42 doktor dan enam profesor terus berbenah diri meningkatkan profil IHDN sehingga keberadaan IHDN semakin diakui di tengah-tengah masyarakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Sebagai institusi Hindu terbesar di Indonesia, sudah saatnya IHDN berbenah dan mulai melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan dewasa ini yang berbasis teknologi," kata Pastika saat menerima audiensi Rektor IHDN di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pembaharuan yang dilakukan diharapkan bisa membuat Hindu benar-benar hidup dan Hindu untuk kehidupan yang lebih baik.
Selain itu, Pastika juga meminta agar IHDN memberi perhatian terhadap kualitas lulusannya, sehingga mereka tidak hanya lulus sebatas sarjana Hindu, namun mampu menjadi orang Hindu.
"Saya minta perhatikan kualitas lulusan. Tanyakan para mahasiswa, pembaharuan seperti apa yang mereka inginkan, sehingga apa yang diberikan di kampus dapat memenuhi kebutuhan mereka. Jangan utamakan jumlah mahasiswa, tetapi utamakan kualitas. Boleh mahasiswa sedikit tapi betul-betul berkualitas," ucapnya.
Pastika yang didampingi Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali Anak Agung Gede Geriya juga mendukung langkah IHDN untuk menjadi universitas. Untuk itu, ia meminta para dosen terus meningkatkan kualitas dengan memperbanyak riset dan publikasi ilmiah serta jurnal.
Orang nomor satu di Bali itu juga mencanangkan akan membuat kesepakatan antara World Hindu Parisad (WHP) dengan IHDN dan perguruan tinggi Hindu di India dan Amerika, dengan demikian profil IHDN akan lebih tinggi.
Sementara itu, Rektor IHDN Denpasar Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana menyampaikan sejak dilantik pejabat baru di IHDN tiga bulan yang lalu, berbagai langkah pembaharuan dan pembenahan sedang dilakukan, baik dari segi peningkatan kualitas sumber daya manusia, manajemen institusi serta proses perubahan status IHDN menjadi universitas.
IHDN yang memiliki sekitar 3.500 mahasiswa dan 42 doktor dan enam profesor terus berbenah diri meningkatkan profil IHDN sehingga keberadaan IHDN semakin diakui di tengah-tengah masyarakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018