Presiden secara simbolis menyerahkan sertifikat tanah kepada 12 orang perwakilan penerima dalam acara penyerahan 5.534 sertifikat tanah warga dan 505 sertifikat tanah waqaf untuk rumah ibadah itu.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 4.000 orang itu, Presiden mengatakan bahwa target penyerahan lima juta sertifikat tahun 2017 sudah tercapai dan tahun 2018 targetnya tujuh juta sertifikat tanah bisa diserahkan kepada warga dan tahun 2019 bisa sembilan juta sertifikat yang diserahkan kepada warga.
"Setiap
kali kunjungan ke daerah selalu ada keluhan sengketa lahan di semua
lokasi, karena ada 87 juta lahan yang belum bersertifikat, nanti 2025
harus selesai semua," katanya.
"Kalau target enggak ketemu, hati hati, saya sudah janjian dengan
Pak Menteri, bisa tidak menjadi menteri lagi, kerja memang harus seperti
itu," katanya dalam acara yang dihadiri oleh Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Kepala Pori
Jenderal Pol Tito Karnavian, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko,
dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Ia mengatakan Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional harus bekerja keras untuk mencapai target sertifikasi tanah itu. Dalam kesempatan itu, Presiden juga bicara mengenai pemilihan kepala daerah, bahwa tahun ini ada 171 pemilihan kepala daerah di Indonesia.
"Di
Sumsel ada Pilgub, dan ada Pilkada di lima kabupaten dan empat kota,
itu adalah proses demokrasi, pilihlah pemimpin terbaik di daerah
masing-masing, jangan sampai karena pilihan beda antar tetangga kemudian
menjadi bermusuhan. Pilih yang terbaik setelah itu rukun kembali," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018