Kuta (Antaranews Bali) - Perusahaan perdagangan elektronik dalam jaringan, Ralali.com mendorong pelaku usaha di Bali untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai model bisnis yang menghubungkan langsung pengusaha satu dengan lainnya sehingga memudahkan transaksi.

"Kehadiran kami untuk menjembatani pengusaha satu dengan lainnya yang ingin memenuhi kebutuhan bisnis atau yang ingin memulai bisnis untuk dijual kembali," kata Kepala Pemasaran Ralali.com Ranu Prasetyo ketika mengadakan pembinaan kepada pelaku usaha di Kuta, Kabupaten Badung, Selasa.

Menurut dia, potensi pelaku usaha di Pulau Dewata untuk memanfaatkan wadah digitalisasi khususnya transaksi menghubungkan pelaku bisnis satu dengan lainnya ("business to business") sangat besar mengingat Bali dikenal sebagai salah satu sentra usaha kecil menengah seperti kerajinan.

Selama ini, kata dia, pertumbuhan pelaku usaha yang memanfaatkan "e-commerce" tersebut terbilang tinggi di Bali namun jumlah transaksi dinilai belum terlalu signifikan.

"Kami turun ke lapangan menggandeng partner di Bali, apa karena produk belum ada atau belum sesuai dengan minat pasar sehingga transaksi belum signifikan," imbuhnya.

Untuk itu, pihaknya menginisiasi pembinaan kepada sekitar 75 pelaku usaha di Bali sekaligus mendorong mereka memasarkan produknya melalui wadah yang disediakan untuk berdagang atau "marketplace".

Bagi perusahaan yang ingin memanfatkan peluang itu, lanjut dia, dapat mendaftar dengan melampirkan izin usaha, kartu identitas dan nomor pokok wajib pajak (NPWP).

Secara nasional, Ranu menjelaskan selama tiga tahun terakhir pertumbuhan bisnis tumbuh 3.000 persen dengan tingkat kunjungan per bulan mencapai tiga juta pengunjung, sedangkan transaksinya mencapai lebih dari 8.000 per bulan dengan pembeli mencapai sekitar 10 ribu dan penjual lebih dari tujuh ribu. (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018