Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Pariwisata Provinsi Bali tengah merancang buku yang memuat rencana mitigasi untuk penanganan wisatawan apabila terjadi bencana alam yang berdampak penutupan bandara.

"Kami masih menyempurnakan karena masing-masing institusi memiliki standar operasional berbeda yang harus kami gabung," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniarta Putra di Denpasar, Jumat.

Menurut Yuniarta, tujuan diterbitkannya buku "mitigation plan" tersebut untuk memberikan tahapan dan langkah evakuasi yang dapat dilakukan pelaku pariwisata dan instansi terkait apabila terjadi bencana alam.

Hal tersebut memberikan bantuan yang memudahkan khususnya wisatawan domestik dan mancanegara yang tidak bisa berangkat karena bandara ditutup.

Dia menjelaskan penyempurnaan buku, lanjut dia, juga mengevaluasi pengalaman penanganan wisatawan ketika erupsi Gunung Agung terjadi dan berdampak terhadap penutupan bandara 27-29 September 2017 yang dinilai masih banyak kekurangan.

Sebelumnya, pihaknya telah membentuk "Bali Tourism Hospitality" yang salah satu di antaranya terdapat pelaku pariwisata yang juga bertugas membantu penanganan wisatawan ketika menghadapi bencana alam dan tidak bisa berangkat dari bandara.

Pemerintah, lanjut dia, telah menyiapkan skenario di antaranya menyiapkan penampungan sementara bagi wisatawan ysng difokuskan di bandara. Selain itu disiapkan jalur darat dan laut yang langsung menuju Banyuwangi, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Soekarno Hatta Jakarta dan Lombok.  (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018