Denpasar (Antara Bali) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali meminta pelaku usaha mikro kecil dan menengah berorientasi ekspor khususnya produk kerajinan karena banyak permintaan pasar internasional untuk mendongkrak ekonomi daerah di tengah sektor pariwisata yang lesu.

"Ekspor Bali masih hidup dan UMKM harus merambah pasar ekspor," kata Ketua Kadin Bali Anak Agung Alit Wiraputra di Denpasar, Jumat.

Alit mendorong khususnya pelaku UMKM untuk memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah salah satunya kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga rendah mencapai sembilan persen per tahun.

Pemerintah berencana tahun 2018 akan memberikan suku bunga yang lebih rendah yakni tujuh persen sehingga kemudahan dalam modal itu diharapkan membantu pelaku usaha untuk lebih berkembang.

Menurut dia, permintaan mebel Bali dari negara-negara Arab sangat besar sehingga pelaku UMKM harus melihat peluang yang potensial tersebut.

Dia menambahkan pasar Eropa juga membuka peluang ekspor yang lebih luas untuk kerajinan buatan tangan dari Bali.

"Sekarang pasar Eropa itu lebih suka kerajinan buatan tangan bukan pabrikasi. Kemampuan masyarakat Bali yang kuat dalam seni dan budaya harus dikembangkan pemerintah untuk menggali potensi itu," ucapnya.

Selain industri kerajinan, pasar Asia Tenggara, lanjut dia, juga membuka peluang ekspor untuk komoditas agrobisnis khususnya produk dari Bali.

"Pelaku usaha di Thailand sempat tanya produk agrobisnis agar mereka bisa impor dari Bali," ucapnya. (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017