Denpasar (Antara Bali) - Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali memberangkatkan sebanyak 2.911 unit penerbangan pesawat berbadan lebar tujuan ke mancanegara selama bulan September 2017 atau menurun 173 unit (5,61 persen) dibandingkan bulan Agustus 2017 mencapai 3.084 unit.
"Demikian pula penumpang yang diangkut merosot 67.685 orang atau 10,91 persen dari 620.411 orang pada bulan Agustus 2017 menjadi 552.726 orang pada bulan September 2017," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, sejalan dengan keberangkatan pesawat, jumlah bagasi dan barang angkutan udara internasional Bali itu juga mengalami kemerosotan 0,73 juta ton dari 10,7 juta ton menjadi 9,97 juta ton.
Penumpang penerbangan internasional dari Bali ke luar negeri itu sebagian besar adalah wisatawan mancanegara setelah menikmati liburan di Pulau Dewata.
Bali selama bulan September 2017 menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 550.520 orang yaitu melalui Bandara Ngurah Rai 550.238 orang dan melalui pelabuhan laut 282 orang.
Jumlah kunjungan wisman tersebut naik sebesar 23,51 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Agustus 2017) mengalami penurunan sebesar 8,53 persen.
Adi Nugroho menambahkan, lima negara yang menjadi tujuan utama keberangkatan pesawat angkutan udara internasional yakni Australia, Malaysia, China, Singapura, dan Hong Kong.
Kelima negara tujuan itu dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami kemerosotan, dengan penurunan terbesar tujuan China sebanyak 13,52 persen.
Adi Nugroho menjelaskan, dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali, hanya dua negara tujuan penerbangannya mengalami kenaikan yakni Thailand 10,59 persen dan Timor Leste 2,90 persen.
Sedangkan untuk jumlah penumpang pada lima negara tujuan keberangkatan penumpang seluruhnya mengalami penurunan dengan kemerosotan tertinggi China sebesar 20,26 persen.
Sementara dari sepuluh negara tujuan utama hanya Qatar dan Timor Leste yang mengalami peningkatan jumlah penumpang masing-masing sebesar 6,98 persen dan 1,19 persen.
Kelima negara tujuan keberangkatan itu dibandingkan dengan bulan September 2016, hanya tujuan Singapura dan Hong Kong yang mengalami penurunan jumlah penerbangan pesawat, masing-masing 0,86 persen dan 14,73 persen.
Sedangkan tujuan Australia terjadi peningkatan keberangkatan pesawat 5,95 persen, menyusul Malaysia 53,21 persen, dan China 84,13 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Demikian pula penumpang yang diangkut merosot 67.685 orang atau 10,91 persen dari 620.411 orang pada bulan Agustus 2017 menjadi 552.726 orang pada bulan September 2017," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, sejalan dengan keberangkatan pesawat, jumlah bagasi dan barang angkutan udara internasional Bali itu juga mengalami kemerosotan 0,73 juta ton dari 10,7 juta ton menjadi 9,97 juta ton.
Penumpang penerbangan internasional dari Bali ke luar negeri itu sebagian besar adalah wisatawan mancanegara setelah menikmati liburan di Pulau Dewata.
Bali selama bulan September 2017 menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 550.520 orang yaitu melalui Bandara Ngurah Rai 550.238 orang dan melalui pelabuhan laut 282 orang.
Jumlah kunjungan wisman tersebut naik sebesar 23,51 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Agustus 2017) mengalami penurunan sebesar 8,53 persen.
Adi Nugroho menambahkan, lima negara yang menjadi tujuan utama keberangkatan pesawat angkutan udara internasional yakni Australia, Malaysia, China, Singapura, dan Hong Kong.
Kelima negara tujuan itu dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami kemerosotan, dengan penurunan terbesar tujuan China sebanyak 13,52 persen.
Adi Nugroho menjelaskan, dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali, hanya dua negara tujuan penerbangannya mengalami kenaikan yakni Thailand 10,59 persen dan Timor Leste 2,90 persen.
Sedangkan untuk jumlah penumpang pada lima negara tujuan keberangkatan penumpang seluruhnya mengalami penurunan dengan kemerosotan tertinggi China sebesar 20,26 persen.
Sementara dari sepuluh negara tujuan utama hanya Qatar dan Timor Leste yang mengalami peningkatan jumlah penumpang masing-masing sebesar 6,98 persen dan 1,19 persen.
Kelima negara tujuan keberangkatan itu dibandingkan dengan bulan September 2016, hanya tujuan Singapura dan Hong Kong yang mengalami penurunan jumlah penerbangan pesawat, masing-masing 0,86 persen dan 14,73 persen.
Sedangkan tujuan Australia terjadi peningkatan keberangkatan pesawat 5,95 persen, menyusul Malaysia 53,21 persen, dan China 84,13 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017