Mangupura (Antara Bali) - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung, Bali, memasang wifi gratis untuk menunjang "e-learning" yang dilakukan siswa dan guru dalam proses belajar-mengajar.
"Terkait optimalisasi e-learning ini, pemerintah daerah sudah memberikan sarana dan prasarana kepada siswa kelas lima dan enam di Badung serta guru-gurunya dengan memberikan laptop untuk kegiatan belajar mengajar," kata Kadiskominfo Kabupaten Badung, Wayan Weda, saat dihubungi di Mangupura, Jumat.
Untuk menunjang fungsi dan kegunaan laptop ini, kata Weda, Diskominfo Badung sedang membangun infrastruktur jaringan internet secara gratis dengan pemasangan wifi gratis di masing-masing desa, sekolah, kantor desa hingga puskesmas pembantu.
Terkait konten aplikasi "e-learning" ini dibuat sepenuhnya oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Badung, sedangkan untuk pelatihan SDM dilakukan oleh Dinas Kominfo Badung kepada seluruh pegawai pada masing-masing SKPD agar mereka dapat langsung terlibat sebagai administrasi.
Melalui gerakan menuju 100 "smart city" ini bisa menjadi sebuah akselerasi bagi pemerintah Kabupaten Badung dalam menerapkan program tersebut di daerahnya, sehingga konsep dasar dari sebuah kota pintar dapat segera diwujudkan di Kabupaten Badung, seperti E-Learning (Tutorial Online Siswa SD dengan Guru).
"E-Learning ini dianggap penting dan perlu dalam era saat ini melalui fitur-fitur kreatif sehingga mudah dipahami. Ini komitmen yang kami lakukan untuk siap melaksanakan smart city sesuai visi dan misi Bupati Badung," katanya.
Ia mengatakan, program "smart city" yang merupakan komitmen pimpinan dan "action plan" pimpinan untuk mewujudkan pemerintahan yang berwawasan dan memiliki kemajuan teknologi yang mumpuni.
"Untuk membangun `smart city` ini ada tiga hal yang paling mendasar yakni harus ada infrastruktur yang memadai, sarana dan prasarana dan peningkatan kemampuan SDM. Ini kebutuhan mendasar dalam mengembangkan kota pintar," ujarnya.
Dengan "masterplan" dan "quick win" yang tepat, Pemerintah Kabupaten Badung akhirnya berhasil meraih penghargaan "smart city" dari Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta pada beberapa waktu lalu.
Kabupaten Badung Dengan mengemas "quick win" yang dikategorikan ke dalam enam kelompok, yaitu "smart governance, smart branding, smart living, smart environment dan smart society".
Piala penghargaan ini, merupakan penghargaan terindah yang diraih bagi pemerintah kabupaten Badung ditengah suasana HUT ke-8 Mangupura yang perayaannya jatuh pada 16 Nopember 2017.
Ia menerangkan, "smart city" adalah sebuah konsep yang besar dimana program ini bisa mencakup banyak sektor seperti pariwisata, pendidikan, kesehatan, lingkungam serta ekonomi dan lain-lain. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Terkait optimalisasi e-learning ini, pemerintah daerah sudah memberikan sarana dan prasarana kepada siswa kelas lima dan enam di Badung serta guru-gurunya dengan memberikan laptop untuk kegiatan belajar mengajar," kata Kadiskominfo Kabupaten Badung, Wayan Weda, saat dihubungi di Mangupura, Jumat.
Untuk menunjang fungsi dan kegunaan laptop ini, kata Weda, Diskominfo Badung sedang membangun infrastruktur jaringan internet secara gratis dengan pemasangan wifi gratis di masing-masing desa, sekolah, kantor desa hingga puskesmas pembantu.
Terkait konten aplikasi "e-learning" ini dibuat sepenuhnya oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Badung, sedangkan untuk pelatihan SDM dilakukan oleh Dinas Kominfo Badung kepada seluruh pegawai pada masing-masing SKPD agar mereka dapat langsung terlibat sebagai administrasi.
Melalui gerakan menuju 100 "smart city" ini bisa menjadi sebuah akselerasi bagi pemerintah Kabupaten Badung dalam menerapkan program tersebut di daerahnya, sehingga konsep dasar dari sebuah kota pintar dapat segera diwujudkan di Kabupaten Badung, seperti E-Learning (Tutorial Online Siswa SD dengan Guru).
"E-Learning ini dianggap penting dan perlu dalam era saat ini melalui fitur-fitur kreatif sehingga mudah dipahami. Ini komitmen yang kami lakukan untuk siap melaksanakan smart city sesuai visi dan misi Bupati Badung," katanya.
Ia mengatakan, program "smart city" yang merupakan komitmen pimpinan dan "action plan" pimpinan untuk mewujudkan pemerintahan yang berwawasan dan memiliki kemajuan teknologi yang mumpuni.
"Untuk membangun `smart city` ini ada tiga hal yang paling mendasar yakni harus ada infrastruktur yang memadai, sarana dan prasarana dan peningkatan kemampuan SDM. Ini kebutuhan mendasar dalam mengembangkan kota pintar," ujarnya.
Dengan "masterplan" dan "quick win" yang tepat, Pemerintah Kabupaten Badung akhirnya berhasil meraih penghargaan "smart city" dari Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta pada beberapa waktu lalu.
Kabupaten Badung Dengan mengemas "quick win" yang dikategorikan ke dalam enam kelompok, yaitu "smart governance, smart branding, smart living, smart environment dan smart society".
Piala penghargaan ini, merupakan penghargaan terindah yang diraih bagi pemerintah kabupaten Badung ditengah suasana HUT ke-8 Mangupura yang perayaannya jatuh pada 16 Nopember 2017.
Ia menerangkan, "smart city" adalah sebuah konsep yang besar dimana program ini bisa mencakup banyak sektor seperti pariwisata, pendidikan, kesehatan, lingkungam serta ekonomi dan lain-lain. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017