Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengingatkan masyarakat di Pulau Dewata untuk selalu menjaga kesehatan karena sehat itu dinilai mahal harganya.

"Mari kita menjaga kesehatan dengan makan yang sehat, rajin berolahraga, tidak merokok dan sebagainya sehingga bisa selalu sehat," kata Sudikerta usai menjadi Inspektur Upacara pada Apel Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-53, di Denpasar, Senin.

Orang nomor dua di Bali itu mengatakan jika sampai masyarakat menderita sakit, apalagi sakit yang parah, maka akan mengeluarkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, kesehatan dipandang mahal harganya.

Sudikerta menambahkan, selain kesadaran diri untuk menjaga kesehatan, yang tidak kalah penting adalah peningkatan pelayanan kesehatan dari para petugas medis.

"SDM-nya harus memiliki ketulusan memberikan pelayanan pada pasien, tanpa memandang kaya atau miskin. Jangan justru orang datang ke rumah sakit menjadi tambah sakit," ucapnya.

Dia sangat mengharapkan pelayanan kesehatan dapat terus dibenahi agar bisa memberikan pelayanan dengan cepat dan lebih profesional.

Di sisi lain, terkait dengan tema HKN tahun ini adalah "Sehat Keluargaku Sehat Indonesiaku". Sudikerta saat membacakan sambutan Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengatakan tema tersebut sejalan dengan Program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga.

"Keluarga menjadi awal untuk mendorong masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat. Seperti diketahui, komponen terpenting dalam pencegahan penyakit, selain dipengaruhi kualitas lingkungan serta sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, juga yang terpenting dipengaruhi kebiasaan, perilaku, dan gaya hidup yang sehat," ujar Menkes.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menambahkan bahwa upaya pembangunan kesehatan saat ini memang lebih ditekankan pada upaya preventif dan promotif.

"Ini artinya lebih baik mencegah daripada mengobati. Dengan paradigma sehat, kita harus menjaga orang sehat tetap sehat. Jikapun sakit agar cepat sembuh dari sakitnya," ujarnya.

Suarjaya menambahkan, pembangunan kesehatan saat ini memang lebih ditekankan pada individu, sehingga lebih dititikberatkan melalui pendekatan keluarga. Artinya sehat itu harus dimulai dari diri sendiri.

"Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus sama-sama melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Cek kesehatan secara teratur, tidak merokok, rajin melakukan aktivitas fisik, diet dengan gizi seimbang, cukup makan sayur dan buah, mengendalikan stres, dan istirahat yang cukup," katanya.

Upacara juga turut dirangkaikan dengan penyerahan hadiah bagi para pemenang berbagai kategori lomba dalam rangka peringatan HKN ke 53, diantaranya Tenaga Kesehatan Teladan yang dimenangkan oleh dr Tri Oktin Windha Daniaty yang bertugas sebagai dokter umum di UPT Puskesmas II Jembrana, kemudian kategori Puskesmas dan Klinik Berprestasi Tahun 2017 yang dimenangkan UPT Puskesmas II Jembrana, Pemenang Lomba Sekolah Sehat SMP tingkat Provinsi yang diraih oleh SMP N 1 Bangli dan lain sebagainya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017