Semarapura (Antara Bali) - Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom) Kabupaten Klungkung, Bali selaku pengelola kapal (roro) Nusa Jaya Abadi berencana akan menaikan tarif angkutan penyebrangan Pelabuhan Padangbai-Nusa Penida, Kabupaten Klungkung dan sebaliknya sebesar sepuluh persen.
"Ini baru sebatas usulan, kenaikan diperkirakan sepuluh persen," kata Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi, I Nengah Sukasta, Selasa.
Ia mengatakan, kenaikan itu menurutnya dinilai mendesak, karena selama ini tarif masih terlalu murah.
"Akibatnya Pemkab Klungkung harus memberikan subsidi untuk kelancaran penyebrangan tersebut," ujarnya.
Selama ini, kata dia, tarif Roro Nusa Jaya Abadi paling rendah di Padangbai dibanding dengan pelabuhan lainnya di Indonesia.
"Usulan kenaikan itu atas saran Dinas Perhubungan Bali," ujarnya.
Hanya saja Dinas Perhubungan meminta membahas dulu persoalan kenaikan tarif tersebut di Pemkab Klungkung.
"Kalau sudah final dan mendapat persetujuan baru diminta untuk mengajukan ke Dishub Bali," ujarnya.
Untuk diketahui, jelas Sukasta selama satu tahun kapal Roro yang mengangkut penumpang dari Padangbai ke Nusa Penida dan sebaliknya menghabiskan biaya oprasional sekitar Rp6 miliar.
"Ini jauh dari hasil riil, akibatnya per tahunnya Pemkab Klungkung harus memberikan subsidi sebesar Rp3 miliar untuk biaya oprasional kapal itu," ujarnya.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Klungkung, I Nengah Arianta mengatakan, harus dibuat rencangan jelas soal kenaikan itu.
"Harus ada rancangan matang untuk menaikkan tarif itu," jelasnya seraya menambahkan, dewan akan mengkaji dulu alasan kenaikan itu.
"Kalau pelayanan amburadul, namun tarif naik sama saja dengan konyol," jelasnya.
Hal yang sama juga dikemukakan I Wayan Misna, salah seorang anggota Fraksi PDIP Klungkung.
Malahan menurut Misna masyarakat Nusa Penida selama ini kurang mendapat pelayanan yang optimal oleh manajeman Roro. Bahkan kalau hal ini ditanyakan kepada masyarakat Nusa Penida pasti tidak diterima.
"Saya yakin 90 persen mereka tidak setuju ada kenaikan jika pelayanan masih amburadul," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Ini baru sebatas usulan, kenaikan diperkirakan sepuluh persen," kata Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi, I Nengah Sukasta, Selasa.
Ia mengatakan, kenaikan itu menurutnya dinilai mendesak, karena selama ini tarif masih terlalu murah.
"Akibatnya Pemkab Klungkung harus memberikan subsidi untuk kelancaran penyebrangan tersebut," ujarnya.
Selama ini, kata dia, tarif Roro Nusa Jaya Abadi paling rendah di Padangbai dibanding dengan pelabuhan lainnya di Indonesia.
"Usulan kenaikan itu atas saran Dinas Perhubungan Bali," ujarnya.
Hanya saja Dinas Perhubungan meminta membahas dulu persoalan kenaikan tarif tersebut di Pemkab Klungkung.
"Kalau sudah final dan mendapat persetujuan baru diminta untuk mengajukan ke Dishub Bali," ujarnya.
Untuk diketahui, jelas Sukasta selama satu tahun kapal Roro yang mengangkut penumpang dari Padangbai ke Nusa Penida dan sebaliknya menghabiskan biaya oprasional sekitar Rp6 miliar.
"Ini jauh dari hasil riil, akibatnya per tahunnya Pemkab Klungkung harus memberikan subsidi sebesar Rp3 miliar untuk biaya oprasional kapal itu," ujarnya.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Klungkung, I Nengah Arianta mengatakan, harus dibuat rencangan jelas soal kenaikan itu.
"Harus ada rancangan matang untuk menaikkan tarif itu," jelasnya seraya menambahkan, dewan akan mengkaji dulu alasan kenaikan itu.
"Kalau pelayanan amburadul, namun tarif naik sama saja dengan konyol," jelasnya.
Hal yang sama juga dikemukakan I Wayan Misna, salah seorang anggota Fraksi PDIP Klungkung.
Malahan menurut Misna masyarakat Nusa Penida selama ini kurang mendapat pelayanan yang optimal oleh manajeman Roro. Bahkan kalau hal ini ditanyakan kepada masyarakat Nusa Penida pasti tidak diterima.
"Saya yakin 90 persen mereka tidak setuju ada kenaikan jika pelayanan masih amburadul," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011