Gianyar (Antara Bali) - Pasar Seni Ubud di depan Puri Agung Ubud, Kabupaten Gianyar, segera direnovasi dengan biaya sebesar Rp3 miliar.
"Dananya sudah turun, dan kami sudah membuat gambar renovasinya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gianyar I Nyoman Nuadi, Rabu.
Ia mengatakan sebelum dilakukan renovasi, jauh hari pihaknya melakukan sosialisasi terkait dengan pemindahan pedagang ke Pasar Singakerta, Ubud. "Sampai sekarang pun sosialisasi masih dilakukan," katanya.
Menurut dia, pemindahan pedagang untuk sementara ke Pasar Singakerta dilakukan secara bertahap, dan penuh perhitungan agar tidak muncul masalah baru.
Setelah renovasi Pasar Seni Ubud nanti selesai, kata dia puluhan pedagang tersebut akan dipindahkan kembali ke Pasar Ubud.
Ia berharap selama renovasi pasar itu tidak muncul masalah yang tidak diinginkan. "Untuk itulah, sosialisasi di kalangan pedagang terkait dengan renovasi tersebut sampai sekarang masih dilakukan," katanya.
Menurut dia, renovasi itu hanya untuk menata pasar tersebut agar tidak semrawut, sekaligus untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di sekitar pasar.
Sedangkan untuk membangun tempat parkir di bawah tanah di pasar itu, menurut Nuadi pihaknya belum bisa melaksanakan karena anggaran yang ada sangat minim.
"Selain itu, masalah waktu juga menjadi kendala, karena untuk membangun tempat parkir di bawah tanah memerlukan waktu lama," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Dananya sudah turun, dan kami sudah membuat gambar renovasinya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gianyar I Nyoman Nuadi, Rabu.
Ia mengatakan sebelum dilakukan renovasi, jauh hari pihaknya melakukan sosialisasi terkait dengan pemindahan pedagang ke Pasar Singakerta, Ubud. "Sampai sekarang pun sosialisasi masih dilakukan," katanya.
Menurut dia, pemindahan pedagang untuk sementara ke Pasar Singakerta dilakukan secara bertahap, dan penuh perhitungan agar tidak muncul masalah baru.
Setelah renovasi Pasar Seni Ubud nanti selesai, kata dia puluhan pedagang tersebut akan dipindahkan kembali ke Pasar Ubud.
Ia berharap selama renovasi pasar itu tidak muncul masalah yang tidak diinginkan. "Untuk itulah, sosialisasi di kalangan pedagang terkait dengan renovasi tersebut sampai sekarang masih dilakukan," katanya.
Menurut dia, renovasi itu hanya untuk menata pasar tersebut agar tidak semrawut, sekaligus untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di sekitar pasar.
Sedangkan untuk membangun tempat parkir di bawah tanah di pasar itu, menurut Nuadi pihaknya belum bisa melaksanakan karena anggaran yang ada sangat minim.
"Selain itu, masalah waktu juga menjadi kendala, karena untuk membangun tempat parkir di bawah tanah memerlukan waktu lama," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011