Gianyar (Antara Bali) - Tarif perawatan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Kabupaten Gianyar, Bali, telah dinaikkan sebagai upaya penyesuaian terhadap biaya operasional yang terus meningkat tajam.
"Biaya operasional terus meningkat, sehingga kami terpaksa menaikkan biaya perawatan dan pengobatan terhadap pasien yang datang ke rumah sakit ini," kata Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar, I Gusti Ngurah Putu Swastika, di Gianyar, Rabu.
Ketika dihubungi melalui pesawat telepon, ia menyebutkan bahwa kenaikan tarif itu sesungguhnya sudah direncanakan sebelum dirinya menjabat selaku dirut.
"Jadi sebelum saya menjabat, sudah ada rencana itu. Sekarang saya tinggal melanjutkan saja," kata Swastika.
Kenaikan tersebut, kata dia, meliputi biasa instansi rawat darurat, "one day care" IGD atau pelayanan operasi, poliklinik serta tarif dokter spesialis.
Instansi rawat darurat dulu tarifnya Rp28.500, sekarang menjadi Rp35.000, sedangkan pelayanan operasi yang sebelumnya memasang tabel sebesar Rp81.000, sekarang meningkat menjadi Rp100.000.
Untuk tarif rawat jalan mengalami peningkatan rata-rata sampai Rp5.000, sedangkan tarif instansi poliklinik dari sebelumnya Rp16.500, sekarang meningkat menjadi Rp22.000. Tarif dokter spesialis semula Rp20.000 sekali periksa, saat ini menjadi Rp30.000.
Swastika mengakui bahwa kenaikan yang terjadi rata-rata lebih dari 100 persen, namun hanya itu solusi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pelayanan di RSUD Sanjiwani Gianyar.
Kenaikan itu, jelas dia, merupakan penyesuaian atas biasa operasional, dan mulai diberlakukan kepada pasien sejak awal bulan ini.
"Yang paling penting, kenaikan itu dilakukan karena biaya operasional yang semakin menanjak," ujarnya menjelaskan.
Ia menyebutkan, terkait kenaikan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke lingkungan masyarakat, khususnya di Kabupaten Gianyar.
"Masyarakat sudah kami beri tahu sebelumnya," ujar dia menjelaskan.
Swastika menyatakan siap membeberkan atau menjelaskan kepada masyarakat jika kenaikan tarif itu dianggap memberatkan. "Kami sudah memiliki alasan yang kuat untuk menaikkan tarif di rumah sakit init," katanya.
Dia menampik kalau kenaikan itu sempat mendapatkan protes dari masyarakat sebubungan pihaknya kurang melakukan sosialisasi.
"Tidak benar itu, justru sosialisasi sudah sejak jauh-jauh hari kami lakukan," ujar Swastika menambahkan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Biaya operasional terus meningkat, sehingga kami terpaksa menaikkan biaya perawatan dan pengobatan terhadap pasien yang datang ke rumah sakit ini," kata Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar, I Gusti Ngurah Putu Swastika, di Gianyar, Rabu.
Ketika dihubungi melalui pesawat telepon, ia menyebutkan bahwa kenaikan tarif itu sesungguhnya sudah direncanakan sebelum dirinya menjabat selaku dirut.
"Jadi sebelum saya menjabat, sudah ada rencana itu. Sekarang saya tinggal melanjutkan saja," kata Swastika.
Kenaikan tersebut, kata dia, meliputi biasa instansi rawat darurat, "one day care" IGD atau pelayanan operasi, poliklinik serta tarif dokter spesialis.
Instansi rawat darurat dulu tarifnya Rp28.500, sekarang menjadi Rp35.000, sedangkan pelayanan operasi yang sebelumnya memasang tabel sebesar Rp81.000, sekarang meningkat menjadi Rp100.000.
Untuk tarif rawat jalan mengalami peningkatan rata-rata sampai Rp5.000, sedangkan tarif instansi poliklinik dari sebelumnya Rp16.500, sekarang meningkat menjadi Rp22.000. Tarif dokter spesialis semula Rp20.000 sekali periksa, saat ini menjadi Rp30.000.
Swastika mengakui bahwa kenaikan yang terjadi rata-rata lebih dari 100 persen, namun hanya itu solusi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pelayanan di RSUD Sanjiwani Gianyar.
Kenaikan itu, jelas dia, merupakan penyesuaian atas biasa operasional, dan mulai diberlakukan kepada pasien sejak awal bulan ini.
"Yang paling penting, kenaikan itu dilakukan karena biaya operasional yang semakin menanjak," ujarnya menjelaskan.
Ia menyebutkan, terkait kenaikan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke lingkungan masyarakat, khususnya di Kabupaten Gianyar.
"Masyarakat sudah kami beri tahu sebelumnya," ujar dia menjelaskan.
Swastika menyatakan siap membeberkan atau menjelaskan kepada masyarakat jika kenaikan tarif itu dianggap memberatkan. "Kami sudah memiliki alasan yang kuat untuk menaikkan tarif di rumah sakit init," katanya.
Dia menampik kalau kenaikan itu sempat mendapatkan protes dari masyarakat sebubungan pihaknya kurang melakukan sosialisasi.
"Tidak benar itu, justru sosialisasi sudah sejak jauh-jauh hari kami lakukan," ujar Swastika menambahkan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011