Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)
mengirimkan seorang penarik becak berusia 82 tahun Darmiyanto untuk
bertanding di kompetisi veteran Kejuaraan Master Atletik Amerika Selatan
di Santiago, Chile, pada 24 November 2017.
Di kejuaraan tersebut, Darmiyanto direncanakan turun di nomor lari jarak pendek, menengah, dan jarak jauh.
"Semoga Pak Darmiyanto mengilhami banyak orang untuk tetap rutin berolahraga agar tetap bugar dan prima sampai pada usia lanjut," ujar Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Darmiyanto sendiri adalah seorang penarik becak di Kota Salatiga, Jawa Tengah. Menuju pangkalan becaknya di Salatiga, Darmiyanto selalu berlari dari rumahnya di Desa Krando Lor, Kabupaten Semarang, yang berjarak 11 kilometer dari lokasi becaknya parkir.
Dia juga berlari ketika kembali dari Salatiga menuju kediamannya.
"Makanya saya tetap sehat meski sudah tua," tutur Pak Dar, sapaan Darmiyanto.
Kakek 10 cucu ini cukup sering mengikuti pertandingan lari dan kerap mendapatkan undangan berlari di luar negeri. Total 171 medali dan sembilan piala sudah diraihnya sepanjang karier.
Sebelum tampil di Chile, terakhir Pak Dar mengikuti kejuaraan lari di Perth, Australia, pada 6 November 2016 yang diikuti 80 negara. Di sana dia berhasil meraih medali perunggu untuk lari 400 meter di kategori atletik master kelompok umur.
Ketika itu, Darmiyanto juga diberangkatkan oleh Kemenpora yang difasilitasi Persatuan Atletik Master Indonesia (PAMI). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Di kejuaraan tersebut, Darmiyanto direncanakan turun di nomor lari jarak pendek, menengah, dan jarak jauh.
"Semoga Pak Darmiyanto mengilhami banyak orang untuk tetap rutin berolahraga agar tetap bugar dan prima sampai pada usia lanjut," ujar Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Darmiyanto sendiri adalah seorang penarik becak di Kota Salatiga, Jawa Tengah. Menuju pangkalan becaknya di Salatiga, Darmiyanto selalu berlari dari rumahnya di Desa Krando Lor, Kabupaten Semarang, yang berjarak 11 kilometer dari lokasi becaknya parkir.
Dia juga berlari ketika kembali dari Salatiga menuju kediamannya.
"Makanya saya tetap sehat meski sudah tua," tutur Pak Dar, sapaan Darmiyanto.
Kakek 10 cucu ini cukup sering mengikuti pertandingan lari dan kerap mendapatkan undangan berlari di luar negeri. Total 171 medali dan sembilan piala sudah diraihnya sepanjang karier.
Sebelum tampil di Chile, terakhir Pak Dar mengikuti kejuaraan lari di Perth, Australia, pada 6 November 2016 yang diikuti 80 negara. Di sana dia berhasil meraih medali perunggu untuk lari 400 meter di kategori atletik master kelompok umur.
Ketika itu, Darmiyanto juga diberangkatkan oleh Kemenpora yang difasilitasi Persatuan Atletik Master Indonesia (PAMI). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017