Singaraja (Antara Bali) - Organisasi Penanganan Pengungsi Internasional (IOM) membantu penanganan pengungsi Gunung Agung di wilayah Kabupaten Buleleng, Bali bekerja sama dengan Dinas Sosial setempat.
"Organization for Migration (IOM) yang selama ini mitra kerja dari Kemensos RI dalam hal validasi data sebagai konsultan Dinsos Buleleng," kata Konsultan Dinsos Buleleng, Lalu Hakim, Kamis.
IOM menerapkan metode atau aplikasi tertentu sehingga Dinsos memperoleh kevalidan data pengungsi. Hal tersebut akan sangat bermanfaat sebagai upaya menyesuaikan stok logistik kebutuhan dengan data jumlah pengungsi.
Adapun aplikasi yang dimaksud akan menggunakan metode wawancara kepada beberapa para pengungsi, termasuk satu orang yang mengetahui persis kondisi pengungsi di posko pengungsian.
"Kami harapkan akan dapat menghasilkan data yang valid mengenai jumlah termasuk kebutuhan dari para pengungsi. Penyaluran bantuan pun diharapkan merata.
Selain itu, pihak pemerintah juga dapat mengetahui kebutuhan sektoral pengungsi sekaligus memverifikasi data pengungsi.
"Nanti saat wawancara akan ada observasi dengan berjalan mengelilingi lokasi pengungsian, untuk melihat secara riil kondisi mereka di pengungsian," terang dia.
Sementara itu, jumlah pengungsi di Kabupaten Buleleng saat ini tercatat mencapai sekitar 21 ribu jiwa tersebar di sembilan kecamatan di wilayah tersebut.
Puluhan ribu pengungsi tersebut kini menempati gedung serba guna, balai desa, balai banjar dan beberapa lokasi pengungsian mandiri yang disediakan warga masyarakat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Organization for Migration (IOM) yang selama ini mitra kerja dari Kemensos RI dalam hal validasi data sebagai konsultan Dinsos Buleleng," kata Konsultan Dinsos Buleleng, Lalu Hakim, Kamis.
IOM menerapkan metode atau aplikasi tertentu sehingga Dinsos memperoleh kevalidan data pengungsi. Hal tersebut akan sangat bermanfaat sebagai upaya menyesuaikan stok logistik kebutuhan dengan data jumlah pengungsi.
Adapun aplikasi yang dimaksud akan menggunakan metode wawancara kepada beberapa para pengungsi, termasuk satu orang yang mengetahui persis kondisi pengungsi di posko pengungsian.
"Kami harapkan akan dapat menghasilkan data yang valid mengenai jumlah termasuk kebutuhan dari para pengungsi. Penyaluran bantuan pun diharapkan merata.
Selain itu, pihak pemerintah juga dapat mengetahui kebutuhan sektoral pengungsi sekaligus memverifikasi data pengungsi.
"Nanti saat wawancara akan ada observasi dengan berjalan mengelilingi lokasi pengungsian, untuk melihat secara riil kondisi mereka di pengungsian," terang dia.
Sementara itu, jumlah pengungsi di Kabupaten Buleleng saat ini tercatat mencapai sekitar 21 ribu jiwa tersebar di sembilan kecamatan di wilayah tersebut.
Puluhan ribu pengungsi tersebut kini menempati gedung serba guna, balai desa, balai banjar dan beberapa lokasi pengungsian mandiri yang disediakan warga masyarakat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017