Denpasar (Antara Bali) - Polda Bali mengumpulkan Organisasi Angkutan Darat dalam sosialisasi rekayasa lalu lintas terkait pembangunan jalan terowongan atau "underpass" di bundaran Bandara Ngurah Rai untuk kelancaran menjelang pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia 2018.

"Untuk itu kami minta agar para pengusaha menyampaikan hal tersebut kepada seluruh anggotanya agar tertib berlalu lintas," kata Direktur Lalu Lintas Polda Bali Komisaris Besar Polisi Anak Agung Made Sudana di Denpasar, Rabu.

Sudana juga mengimbau agar pelaku usaha merencanakan tujuan perjalanannya dengan baik supaya tidak terjebak dalam kemacetan.

Dia menjelaskan pembangunan "underpass" di simpang Tugu Ngurah Rai itu rencananya dimulai 17 Oktober 2017 sehingga berdampak terhadap rekayasa lalu lintas.

Ditlantas Polda Bali, kata dia, sudah memetakan titik kemacetan sekaligus menempatkan personel polisi lalu lintas untuk melaksanakan upaya pengaturan lalu lintas untuk meminimalisasi kemacetan dan mewujudkan kelancaran.

"Kami sudah menyiapkan rute-rute alternatif jalur menuju bandara yaitu melalui jalur Kuta dan sudah membersihkan kantong parkir untuk mencegah terjadinya kemacetan," ucap Dirlantas Polda Bali.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Organda Bali Ketut Edi Dharma Putra menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung pertemuan internasional itu dan siap mengikuti petunjuk dari Direktorat Lalu Lintas Polda Bali.

Di sela-sela pertemuan itu, juga dipaparkan terkait proyek "underpass" dan rekayasa lalu lintas termasuk keselamatan dan tertib berlalu lintas kepada para pengusaha angkutan darat tersebut.

Pertemuan IMF dan Bank Dunia dijadwalkan berlangsung 9-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, yang rencananya dihadiri sekitar 15 ribu delegasi dari 189 negara di seluruh dunia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017