Klungkung (Antara Bali) - Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memperkuat struktur pilar tiga jembatan di Sungai Unda di Kabupaten Klungkung, yang merupakan jalur lahar sebagai antisipasi apabila Gunung Agung erupsi.

"Kami pasang bronjong agar pilar terlindungi," kata Kepala (BBPJN) VIII Ketut Darmawahana ketika mendampingi anggota Komisi V DPR RI yang mengunjungi pengungsi di GOR Swecapura di Kabupaten Klungkung, Selasa.

Pihaknya menganggarkan dana penguatan di tiga jembatan itu sekitar Rp2,5 miliar dari anggaran Kementerian PUPR.

Menurut dia, ada 29 jembatan yang diprediksi terdampak dengan delapan jembatan di antaranya berada di jalur sungai utama.

Dari delapan jembatan itu, tiga di antaranya berada di Sungai Unda dan yang lainnya berada di zona merah.

Sehingga pihaknya hanya dapat mengerjakan proyek perlindungan jembatan itu di tiga lokasi tersebut.

Darmawahana telah menginventarisasi sejumlah infrastruktur yang diprediksi terkena dampak sekunder berupa aliran lahar apabila gunungapi setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu meletus.

Infrastruktur jalan nasional yang diprediksi terdampak sepanjang 61 kilometer dan jalan provinsi sepanjang 88 kilometer.

Sedangkan untuk jalan kabupaten yang akan terdampak dipredikai sepanjang 598 kilometer dan 21 buah jembatan.

Sedangkan infrastruktur air minum yang diprediksi terdampak yakni jaringan air minum Desa Tianyar Timur, Desa Kubu, Desa Sebudi, dan Desa Selat.

Untuk infrastruktur sumber daya air yang diprediksi terkena dampak yakni sembilan Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu di Tukad Unda, Tukad Buhu, Tukad Jangga, Tukad Batuniti, Tukad Nusu, Tukad Sringin atau Daya, Tukad Ringuang, Tukad Peninggungan, Tukad Abu. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017