Tabanan (Antara Bali) - Kunjungan wisatawan mancanegara ke Objek wisata andalan Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, Bali tetap membludak tidak terpengaruh meningkatnya status Gunung Agung (3.142 meter) dari siaga menjadi awas di Kabupaten Karangasem.
Manajer Daerah Tujuan Wisata Tanah Lot, Toya Adnyana, Kamis mengatakan, pascastatus Gunung Agung menjadi awas, kunjungan pelancong mengalami peningkatan.
Ia mengatakan, kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri pada bulan September 2017 meningkat sekitar empat persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2016.
"Biasanya bulan September tahun lalu kunjungan wisatawan ke objek Tanah Lot sepi, namun kali ini jauh lebih ramai," ujar Toya Adanyana.
Kunjungan wisatawan ke Tanah Lot selama bulan September 2017 sebanyak 281.986 orang yang terdiri atas wisatawan dalam negeri 95.493 orang dan wisatawan mancanegara 186.493 orang.
Sedangkan selama tiga hari, 1-3 Oktober kunjungan wisatawan ke Tanah Lot tercatat 30.055 orang atau setiap harinya rata-rata 10.000 orang, ujar Toya Adnyana
Objek wisata Tanah Lot berupa sebuah Pura kuno di Kabupaten Tabanan, sekitar 15 Km barat daya Kota Denpasar, yang lokasinya "bertengger" di atas batu karang Pantai Beraban, Bali selatan di dekat Samudera Indonesia.
Tempat suci umat Hindu, sekaligus objek wisata andalan itu, selama ini menyimpan misteri dan keunikan yang membuat pelancong "wajib" mengunjunginya .
Daya tarik yang dimiliki pura kuno peninggalan abad XVI dalam menyedot kunjungan turis domestik dan mancanegara itu, telah menjadikan Tanah Lot sebagai daerah yang mampu menempati urutan teratas, menyusul objek wisata Pura Uluwatu di Kabupaten Badung, sebagai objek wisata terbanyak kedua dikunjungi turis yang datang ke Bali.
Penataan kawasan objek wisata Tanah Lot kini lebih mengedepankan nuansa religius yang dipadukan dengan panorama dan keindahan alam. Objek wisata Tanah Lot merupakan lokasi wisata terfavorit di Bali baik itu oleh wisatawan dalam negeri maupun pelancong asal mancanegara.
Sebelumnya Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan wisatawan tidak perlu khawatir mengunjungi Pulau Dewata, meskipun saat ini Gunung Agung di Kabupaten Karangasem berstatus Awas.
Menurut dia, seandainya pun terjadi letusan pada gunung tertinggi di Bali itu, secara manajemen pengendalian bencana sudah lakukan sebaik-baiknnya.
Ada beberapa alasan yang mendasari wisatawan tidak perlu khawatir datang ke Bali, karena jika Gunung Agung meletus hanya 28 desa di sekitar Gunung Agung yang akan terdampak langsung dan saat ini ke-28 desa di Kabupaten Karangasem tersebut sudah dikosongkan.
Pemerintah sudah mengamankan radius 12 kilometer dari puncak Gunung Agung. "Bahkan yang berada di daerah Candidasa, Karangasem pun tak perlu khawatir karena berada di kawasan yang aman, ujar Gubernur Pastika. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Manajer Daerah Tujuan Wisata Tanah Lot, Toya Adnyana, Kamis mengatakan, pascastatus Gunung Agung menjadi awas, kunjungan pelancong mengalami peningkatan.
Ia mengatakan, kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri pada bulan September 2017 meningkat sekitar empat persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2016.
"Biasanya bulan September tahun lalu kunjungan wisatawan ke objek Tanah Lot sepi, namun kali ini jauh lebih ramai," ujar Toya Adanyana.
Kunjungan wisatawan ke Tanah Lot selama bulan September 2017 sebanyak 281.986 orang yang terdiri atas wisatawan dalam negeri 95.493 orang dan wisatawan mancanegara 186.493 orang.
Sedangkan selama tiga hari, 1-3 Oktober kunjungan wisatawan ke Tanah Lot tercatat 30.055 orang atau setiap harinya rata-rata 10.000 orang, ujar Toya Adnyana
Objek wisata Tanah Lot berupa sebuah Pura kuno di Kabupaten Tabanan, sekitar 15 Km barat daya Kota Denpasar, yang lokasinya "bertengger" di atas batu karang Pantai Beraban, Bali selatan di dekat Samudera Indonesia.
Tempat suci umat Hindu, sekaligus objek wisata andalan itu, selama ini menyimpan misteri dan keunikan yang membuat pelancong "wajib" mengunjunginya .
Daya tarik yang dimiliki pura kuno peninggalan abad XVI dalam menyedot kunjungan turis domestik dan mancanegara itu, telah menjadikan Tanah Lot sebagai daerah yang mampu menempati urutan teratas, menyusul objek wisata Pura Uluwatu di Kabupaten Badung, sebagai objek wisata terbanyak kedua dikunjungi turis yang datang ke Bali.
Penataan kawasan objek wisata Tanah Lot kini lebih mengedepankan nuansa religius yang dipadukan dengan panorama dan keindahan alam. Objek wisata Tanah Lot merupakan lokasi wisata terfavorit di Bali baik itu oleh wisatawan dalam negeri maupun pelancong asal mancanegara.
Sebelumnya Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan wisatawan tidak perlu khawatir mengunjungi Pulau Dewata, meskipun saat ini Gunung Agung di Kabupaten Karangasem berstatus Awas.
Menurut dia, seandainya pun terjadi letusan pada gunung tertinggi di Bali itu, secara manajemen pengendalian bencana sudah lakukan sebaik-baiknnya.
Ada beberapa alasan yang mendasari wisatawan tidak perlu khawatir datang ke Bali, karena jika Gunung Agung meletus hanya 28 desa di sekitar Gunung Agung yang akan terdampak langsung dan saat ini ke-28 desa di Kabupaten Karangasem tersebut sudah dikosongkan.
Pemerintah sudah mengamankan radius 12 kilometer dari puncak Gunung Agung. "Bahkan yang berada di daerah Candidasa, Karangasem pun tak perlu khawatir karena berada di kawasan yang aman, ujar Gubernur Pastika. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017