Singaraja (Antara Bali) - Praktisi spiritual Hindu dan tokoh agama asal Kabupaten Buleleng, Bali, Nyoman Dukhajaya mengatakan membantu meringankan beban pengungsi merupakan wujud bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Dalam konsep agama Hindu terdapat tatwa (filsafat) bahwa di setiap hati mahluk hidup bersemayam Tuhan dalam wujud `Paramatma`. Jadi membantu pengungsi yang sedang kesusahan merupakan bhakti tulus kepada Tuhan," katanya di Kota Singaraja, Bali, Minggu.

Ia menjelaskan, selain dalam konsep filsafati, membantu orang lain (pengungsi) yang sedang menghadapi permasalahan juga merupakan wujud cinta kasih terhadap sesama mahluk ciptaan. Hindu mengenal konsep "vasudeva kutumbakham", bermakna bahwa semua jiwa adalah bersaudara karena bersumber dari yang esa, yakni Tuhan itu sendiri.

Dia mengimbau kepada semua lapiran krama Bali bersama sama membantu para pengungsi di beberapa pusat pengungsian di berbagai kabupaten. Uluran tangan semua pihak sangatlah diperlukan meringankan beban mereka yang terdampak bencana pascameningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung di Karangasem.

"Mari membantu bersama sama karena ini bencana cukup besar. Mereka (pengungsi) bisa bertahan dalam kurun waktu lama di pengungsian karena memang jika berbicara letusan gunung, tidak bisa ditentukan sampai kapan," papar dia.

Selain itu, dirinya menilai semakin banyak masyarakat turun bersama sama menggalang dana pengungsi membuktikan rasa persaudaraan atau di Bali dikenal dengan konsep "menyama braya" masih sangatlah kental dan kuat.

"Semua turun bersama mengumpulkan donasi dan bantuan merupakan wujud dari rasa kepedulian kita terhadap sesama ciptaan Tuhan. Bali saya kira masih memiliki rasa yang kuat mengenai konsep tersebut," tegas dia.

Kedepan, dirinya berharap masyarakat dapat menjaga semangat dan ritme kepedulian dalam menyalurkan bantuan terhadap para pengungsi di posko pengungsian yang ada.

"Rasa kepedulian harus dijaga ritmenya. Harus semangat terus sampai nanti memang sudah pasti mereka kembali dari pengungsian," papar dia.  (WDY)

Pewarta: Pewarta: IMB Andi Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017