Denpasar (Antara Bali) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan Bali dan Nusa Tenggara yang baru dilantik Hizbullah akan menggenjot pertumbuhan kredit perbankan di Pulau Dewata karena realisasi saat ini masih melambat di bawah lima persen pada triwulan pertama 2017.
"Sesuai target pertumbuhan kredit perbankan di Bali diharapkan mencapai 10 persen ke atas. Karena belum mencapai target tersebut maka kami prioritaskan pertumbuhan kredit perbankan di Bali bisa tumbuh hingga semester II 2017," kata Hizbullah setelah serah terima jabatan di Denpasar, Jumat.
Hizbullah mengatakan untuk mendorong pertumbuhan kredit tersebut dalam waktu dekat ia akan bertemu perbankan di Bali untuk mengetahui kendala yang dihadapi yang membuat pertumbuhan kredit belum mencapai sesuai target.
Selain pertumbuhan kredit, Hizbullah yang sebelumnya Direktur Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY itu juga fokus pada perkembangan asuransi termasuk menggiatkan desa wisata dengan menggandeng lembaga jasa keuangan.
OJK sebelumnya menyebutkan total kredit yang disalurkan perbankan di Bali selama semester pertama 2017 mencapai Rp80,3 triliun, melonjak dari Desember 2016 mencapai Rp77,9 triliun.
Meski meningkat OJK mengingatkan lembaga keuangan tersebut untuk menekan kredit bermasalah mengingat ada kenaikan pada semester pertama tahun ini.
Total kredit bermasalah (NPL) perbankan di Bali mencapai 3,45 persen, melonjak dibandingkan Desember 2016 yang mencapai 2,42 persen.
NPL di BPR tercatat melonjak paling tinggi di antara bank umum konvensional dan bank umum syariah pada Juni 2017 mencapai 7,27 persen, lebih tinggi dibandingkan Desember 2016 yang mencapai 4,91 persen.
Serah terima jebatan Kepala OJK Bali dan Nusa Tenggara dilaksanakan di gedung OJK di Jalan Diponegoro Denpasar dihadiri pelaku lembaga jasa keuangan di Bali serta perwakilan dari Pemerintah Provinsi Bali dan beberapa kabupaten/kota di Pulau Dewata.
Hizbullah menggantikan posisi Kepala OJK Bali dan Nusa Tenggara sebelumnya Zulmi yang saat ini menjabat sebagai Kepala OJK Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Sesuai target pertumbuhan kredit perbankan di Bali diharapkan mencapai 10 persen ke atas. Karena belum mencapai target tersebut maka kami prioritaskan pertumbuhan kredit perbankan di Bali bisa tumbuh hingga semester II 2017," kata Hizbullah setelah serah terima jabatan di Denpasar, Jumat.
Hizbullah mengatakan untuk mendorong pertumbuhan kredit tersebut dalam waktu dekat ia akan bertemu perbankan di Bali untuk mengetahui kendala yang dihadapi yang membuat pertumbuhan kredit belum mencapai sesuai target.
Selain pertumbuhan kredit, Hizbullah yang sebelumnya Direktur Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY itu juga fokus pada perkembangan asuransi termasuk menggiatkan desa wisata dengan menggandeng lembaga jasa keuangan.
OJK sebelumnya menyebutkan total kredit yang disalurkan perbankan di Bali selama semester pertama 2017 mencapai Rp80,3 triliun, melonjak dari Desember 2016 mencapai Rp77,9 triliun.
Meski meningkat OJK mengingatkan lembaga keuangan tersebut untuk menekan kredit bermasalah mengingat ada kenaikan pada semester pertama tahun ini.
Total kredit bermasalah (NPL) perbankan di Bali mencapai 3,45 persen, melonjak dibandingkan Desember 2016 yang mencapai 2,42 persen.
NPL di BPR tercatat melonjak paling tinggi di antara bank umum konvensional dan bank umum syariah pada Juni 2017 mencapai 7,27 persen, lebih tinggi dibandingkan Desember 2016 yang mencapai 4,91 persen.
Serah terima jebatan Kepala OJK Bali dan Nusa Tenggara dilaksanakan di gedung OJK di Jalan Diponegoro Denpasar dihadiri pelaku lembaga jasa keuangan di Bali serta perwakilan dari Pemerintah Provinsi Bali dan beberapa kabupaten/kota di Pulau Dewata.
Hizbullah menggantikan posisi Kepala OJK Bali dan Nusa Tenggara sebelumnya Zulmi yang saat ini menjabat sebagai Kepala OJK Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua. (WDY)
Editor : Dewa Sudiarta Wiguna
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017