Denpasar (Antara Bali) - PT Jasa Marga Bali Tol menyiapkan dua peralatan cadangan masing-masing di tiga gerbang tol mengantisipasi gangguan mesin pembaca uang elektronik ketika melayani transaksi nontunai.

"Apabila mengalami gangguan langsung bisa diatasi dan diganti tetapi memang sementara harus ditutup dulu lajurnya," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Bali Tol Akhmad Tito Karim dalam diskusi bertajuk Infrastruktur Perbankan Mendukung Transaksi Nontunai di Tol Bali Mandara di Denpasar, Selasa.

Akmad Tito mengatakan tidak hanya sosialisasi yang gencar dilakukan pihaknya juga memikirkan antisipasi yang dapat dilakukan apabila suatu saat mesin pembaca transaksi uang elektronik tidak dapat berfungsi.

Ia mengungkapkan dari 20 gardu tol yang ada di tiga gerbang, 11 di antaranya sudah berfungsi khusus hanya untuk transaksi elektronik menggunakan uang nontunai.

Sebanyak 11 gardu tol untuk transaksi otomatis nontunai tersebut di antaranya enam unit ditempatkan di lajur roda empat dan sisanya lima unit di lajur roda dua.

Pihaknya menargetkan sembilan gardu tol lainnya yang saat ini dapat difungsikan untuk transaksi nontunai dan tunai, nantinya pada 1 Oktober 2017 akan sepenuhnya otomatis, yakni hanya dapat menerima transaksi nontunai.

Sementara itu untuk menunjang kelancaran transaksi nontunai, pihaknya telah melakukan uji coba sistem tunggal untuk akses multibank atau SAM.

Beberapa hari lalu, lanjut dia, uji coba sudah sukses dilakukan yang dapat melayani uang elektronik dari berbagai bank penerbit.

Sebelumnya, kata dia, sistem yang berlaku menggunakan sistem bank tersendiri untuk membaca transaksi nontunai uang elektronik.

"Sekarang lebih praktis, satu SAM untuk semua bank," ucapnya.

Adapun uang elektronik yang sudah bisa ditransaksikan di Tol Bali Mandara yakni "e-money" Bank Mandiri dan produk kerja sama seperti "e-toll card", Blink BTN, BPD Bali, Gas Card dan Indomaret Card.

Selain itu uang elektronik dari beberapa bank yakni Tapcash BNI, Brizzi BRI dan Flazz dan Fleet BCA.

"Semakin banyak kartu yang digunakan kami semakin senang karena masyarakat dapat pilihan yang banyak," ucapnya.

Jasa Marga Bali Tol mencatat pergerakan penggunaan uang nontunai yang meningkat signifikan yakni mencapai 23 persen pada Minggu kedua September 2017 atau sekitar 11.200 pengguna dari sekitar 51 ribu volume lalu lintas harian.

Selain lebih praktis dan adanya transparansi keuangan, menggunakan uang elektronik, kata dia, juga membuat pelayanan lalu lintas di jalan bebas hambatan itu lebih lancar dan cepat karena diklaim hanya memakan waktu dua detik.

Sedangkan apabila membayar tol menggunakan uang tunai, membutuhkan waktu 12 hingga 15 detik untuk roda empat.

Transaksi nontunai di Tol Bali Mandara secara penuh akan berlaku mulai 1 Oktober 2017 atau mendahului dibandingkan daerah lain di Indonesia yang mulai berlaku 31 Oktober 2017.(WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017