Negara (Antara Bali) - Perahu jenis selerek yang biasa digunakan nelayan Kabupaten Jembrana untuk melaut, tenggelam dihantam ombak, Selasa (15/8) sore, beruntung seluruh awaknya selamat.
Informasi yang dihimpun Rabu menyebutkan, perahu selerek Alam Jaya yang dikemudikan Pauji (50) ini berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, berbarengan dengan perahu yang lain.
Saat masih berada di perairan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara mendadak ombak besar datang menghantam perahu yang dari informasi di kalangan nelayan kayunya sudah rapuh dan tua tersebut, hingga terbalik.
"Ada sembilan nelayan di atas perahu tersebut yang seluruhnya mahir berenang, sehingga saat perahunya terbalik mereka mampu berenang ke tepi," kata Kepala Dusun Kelapa Balian Ali Rahman, yang wilayahnya juga termasuk Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan.
Menurutnya, saat para nelayan itu berusaha menyelamatkan diri, perahu beserta empat unit mesin milik H.Toni tersebut tenggelam dan hilang di laut, dengan kerugian sekitar Rp150 juta.
Ia mengatakan, setelah sampai di pinggir sembilan nelayan yaitu Pauji dan Ami Ayuk, keduanya dari Desa Cupel, Madek, Samsul, Gepeng, Enok, Ali, dan Suwandik, dari Desa Pengambengan dan Didik dari Desa Tuwed, seluruhnya bisa langsung pulang ke rumah masing-masing.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Informasi yang dihimpun Rabu menyebutkan, perahu selerek Alam Jaya yang dikemudikan Pauji (50) ini berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, berbarengan dengan perahu yang lain.
Saat masih berada di perairan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara mendadak ombak besar datang menghantam perahu yang dari informasi di kalangan nelayan kayunya sudah rapuh dan tua tersebut, hingga terbalik.
"Ada sembilan nelayan di atas perahu tersebut yang seluruhnya mahir berenang, sehingga saat perahunya terbalik mereka mampu berenang ke tepi," kata Kepala Dusun Kelapa Balian Ali Rahman, yang wilayahnya juga termasuk Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan.
Menurutnya, saat para nelayan itu berusaha menyelamatkan diri, perahu beserta empat unit mesin milik H.Toni tersebut tenggelam dan hilang di laut, dengan kerugian sekitar Rp150 juta.
Ia mengatakan, setelah sampai di pinggir sembilan nelayan yaitu Pauji dan Ami Ayuk, keduanya dari Desa Cupel, Madek, Samsul, Gepeng, Enok, Ali, dan Suwandik, dari Desa Pengambengan dan Didik dari Desa Tuwed, seluruhnya bisa langsung pulang ke rumah masing-masing.(GBI)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017