Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 4.000 siswa-siswi Yayasan Dwijendra Denpasar mengikuti pawai yang mengangkat tema "Bhinneka Tunggal Ika" di depan Makodam IX Udayana, Bali, Selasa.

Ketua Yayasan Dwijendra Denpasar, M.S. Chandra Jaya di sela-sela Pawai Nasionalisme mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkembangkan semangat Nasionalisme kepada generasi muda.

"Kami mengajak generasi muda untuk selalu ingat perjuangan para pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu generasi muda agar senantiasa mengisi kemerdekaan dengan pembangunan serta menjaga NKRI agar tetap kokoh," ujanya.

Kegiatan parade pawai itu dimulai dari depan Yayasan Dwijendra Denpasar menuju depan Markas Komando Militer (Makodam) IX Udayana. Dan pawai itu disambut juga Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, TNI , Polri, para guru dan staf Yayasan Dwijendra.

Chabdra mengatakan kegiatan itu segaja diadakan di depan Kodam IX Udayana, karena pihaknya berupaya memberikan dukungan kepada pemerintah serta aparat keamanan bahwa masyarakat selalu mendukung apapun yang dilakukan aparat keamanan untuk menjaga NKRI.

"Kami adakan di sini untuk memberikan dukungan kepada pemerintah, TNI maupun Polri serta aparat keamanan lainnya bahwa masyarakat selalu mendukung dalam menegakan NKRI," ujarnya.

Lebih lanjut Chandra mengatakan kegiatan serupa juga pernah dilaksanakan pada tahun 2016, namun mengangkat tema yang berbeda. Kegiatan ini diikuti sekitar 4.000 siswa yang merupakan siswa-siswi Yayasan Dwijendra Denpasar.

"Yang membawa bendera Merah Putih saja 3.000 orang, belum lagi didukung penabuh, penari, dan penyanyi. Pada tahun lalu kami juga pernah mengadakan pawai semacam ini, namun mengangkat tema yang berbeda sesuai dengan isu yang ada saat itu," ucapnya.

Sementara Wakil Wali Kota Denpasar Jaya Negara mengatakan ajang ini merupakan suatu bukti bahwa kecintaan masyarakat kepada NKRI, tidak hanya menumbuhkan semangat juang kepada anak, namun adanya indikasi membentuk karakter anak untuk selalu meningkatkan rasa persatuan serta tenggang rasa di dalam indahnya perbedaan.

Ia mengatakan kegiatan itu secara tidak langsung dapat membentuk karakter anak dan mampu mensinergikan antara budaya yang kita miliki dengan semangat juang masyarakat cinta NKRI," ujarnya.

Jaya Negara mengajak semua komponen masyarakat agar bergandengan tangan untuk mendorong terwujudnya kedamaian dalam perbedaan, memajukan kerja sama dengan para pemuka agama untuk mewujudkan kehidupan yang humanis di segala bidang serta selalu menjaga perdamaian dan tidak terprovokasi pada isi-isu yang dapat memecah bangsa.

"Perbedaan pasti ada, namun jika kita melihat perbedaan itu sebagai suatu keragaman, maka keharmonisanlah yang tejadi," katanya.(WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017