Singaraja (Antara Bali) - Pagelaran Buleleng Festival 2017 di Pusat Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali berupaya membangkitkan kesenian tradisional Bali Utara yang kini kurang mendapatkan perhatian masyarakat utamanya generasi muda.

Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Wayan Sujana, di Singaraja, Bali, Minggu, mengatakan, beberapa kesenian tradisional dicoba untuk dibangkitkan kembali seperti "gambuh" dan wayang.

Ia mengatakan, selain kesenian yang sifatnya pelestarian, ada juga kesenian eksperimental seperti model wayang bondres yang selama ini menjadi nyawa dari kesenian eksperimen di Buleleng.

Khusus untuk wayang Bondres, kata dia, akan diambil sebagai perkembangan wayang yang ada selama ini dan mulai mendapatkan perhatian masyarakat.

"Kami ajak para seniman untuk bereksperimen. Wayang bondres sudah menjadi tren di masyarakat beberapa tahun belakangan ini. Jadi kami pilih wayang bondres," ujarnya.

Kesenian drama juga menjadi pilihan pada Bulfest tahun ini. Drama dipilih karena selama ini drama dianggap sebagai kekuatan ataupun kesenian yang mengharumkan nama Buleleng.

Nantinya akan ada empat jenis kesenian drama yaitu drama gong yang merupakan drama tradisi, drama klasik yang dimainkan oleh Sekaa Drama Klasik Banjar Paketan, Drama Modern (teater) oleh Komunitas Mahima dan Drama Inovatif dari Sanggar Kampung Seni Banyuning.

Sujana menambahkan setelah pada tahun-tahun sebelumnya Bulfest sudah dipromosikan ke tingkat nasional, dihadirkan juga kesenian dari luar daerah Bali.

Bukan hanya itu saja, Bulfest akan dimeriahkan oleh laboratorium tari Indonesia Jakarta yang akan menampilkan tiga tarian betawi. Dipilihnya kesenian dari betawi karena ada hubungan erat antara kesenian Bali dengan Betawi.

"Sebenarnya ada beberapa kelompok kesenian dari luar Bali mau masuk tapi kita belum bisa menyediakan ruang karena ruang kita masih sempit untuk mengakomodasi seniman-seniman dari luar. Kita utamakan dulu seniman asli Buleleng," tandasnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: IMB Andi Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017