Gianyar (Antara Bali) - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP) Kabupaten Gianyar, Bali melakukan terobosan dalam membantu memasarkan hasil petani ikan setempat dengan memanfaatkan berbagai kegiatan dan peluang.

"Kami membuat stand khusus pada momentum `car free day` yang akan digelar secara berkesinambungan," kata Kepala Dinas DKPKP Kabupaten Gianyar, Ir Dewi Hariani yang memantau langsung kegiatan tersebut, Minggu.

Ia mengatakan, kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan memanfaatkan momentum "car free day" membantu memasarkan ikan nila hasil kelompok petani ikan di Desa Gitgit.

Dalam kegiatan di masa mendatang tidak menutup kemungkinan melibatkan kelompok petani ikan di wilayah lain. Upaya dan Langkah itu dinilai cukup strategis, terbukti stand yang dibangun di depan SMPN 1 Gianyar itu banyak dikunjungi konsumen, khususnya ibu-ibu rumah tangga.

Dari 57 kilogram ikan yang dijual seluruhnya laku dengan harga Rp25.000 per kg. Ikan dalam kondisi hidup sangat disenangi konsumen yang selama ini sulit mereka peroleh.

"Untuk tahap awal kami membantu menjual sekitar 57 kg ikan nila, jika ini lancar untuk selanjutnya pemasaran akan dilanjutkan oleh petani itu sendiri. Kami hanya membantu membuka jalan saja," ujar Dewi Hariani.

Ia yang didampingi Kabid Perikanan Budidaya DKPKP Kabupaten Gianyar Pande Putu Sri Ratnawati menambahkan, pihaknya berupaya meningkatkan kesejahteraan para kelompok tani melalui berbagai terobosan program.

Pihaknya bekerja sama dengan Universitas Mahasaraswati Denpasar menebarkan bibit ikan nila sekitar 100 kilogram atau sekitar 900 ekor benih ikan di saluran irigasi dan perairan umum di Desa Gitgit, Gianyar.

Di Desa Gitgit Gianyar terdapat enam kelompok petani ikan kolam air deras dan tambak. Pihaknya membantu di hulu dengan benih ikan dan cara budidaya serta membantu pemasaran .

Selain itu mengadakan sosialisasi proyek percontohan (demplot) Mina Padi di Kelompok Mina Tambak Sari di Desa Kendran Gianyar. Demikian pula melakukan penebaran benih ikan karper di areal persawahan setempat.

Semua itu merupakan keterpaduan antara padi dan ikan yang dipelihara bersama. Menurut Dewi Hariani dipilihnya ikan jenis Karper karena ikan itu dikenal dengan karakteristik yang agak ribut atau berisik. Jadi ampuh untuk mengusir tikus ataupun burung yang menjadi hama padi.

Sementara itu Kabid Perikanan Budidaya DKPKP Kabupaten Gianyar, Pande Putu Sri Ratnawati menambahkan, pihaknya juga memasarkan hasil olahan makanan ringan berbahan non beras.

Upaya itu untuk mengurangi konsumsi atau ketergantungan akan bahan pokok beras. Di Kabupaten Gianyar konsumsi beras sebanyak 113 kg per kapita per tahun.

Selain itu untuk meningkatkan ketahanan pangan. Pihaknya mengharapkan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar setiap rapat atau mengadakan kegiatan memanfaatkan kudapan dari bahan pangan lokal, ujar Pande Putu Sri Ratnawati. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Pande Yudha

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017