Denpasar (Antara Bali) - Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah Bali mengajak masyarakat untuk menghindari tindakan kekerasan dan bullying (perundungan) untuk mencegah kenakalan pada remaja.

"Kami minta anak-anak dan remaja untuk tidak melakukan bullying dan kekerasan, serta pada orang tua agar memberikan perlindungan kepada anak-anak dan remaja," kata Ni Luh Gede Yastini dari Divisi Hukum dan Kebijakan KPPAD Bali di Denpasar, Minggu.

Menurut Yastini, sebagian besar pelaku kejahatan remaja yang ikut di antaranya menjadi anggota geng karena tidak diterima di lingkungannya. Pertama tidak diterima di keluarganya dan kedua tak diterima di lingkungan sekolahnya, baik oleh teman maupun gurunya.

"Saat ini, sejak umur 14 tahun anak-anak sudah mulai ikut geng," ujar mantan Direktur LBH Bali ini saat berorasi pada ajang Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) itu.

Itu sebabnya Yastini mengajak masyarakat, khususnya para siswa yang kebetulan hadir di Lapangan Puputan Margarana Denpasar untuk memberikan ruang kepada teman-temannya untuk berkreasi dan bersosialisasi di sekolah.

"Pada masyarakat dan orang tua, kami harapkan untuk ikut memberikan perlindungan kepada anak-anak dan remaja serta tidak memberikan contoh kekerasan," ucap Yastini.

Sementara itu, siswa-siswi SMK Kertha Wisata Denpasar menampilkan beberapa ekstrakurikulernya di ajang PB3AS. Diantaranya ekstra paduan suara yang menampilkan lagu Mars Kertha Wisata, Taksu dan Satu Nusa Satu Bangsa.

Selain itu ada penampilan dari ekstrakurikuler Juggling dan Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) yang menampilkan cara memberikan pertolongan pertama dengan mitela.

Ada juga orasi dari salah satu siswa, Rizky Alfian Dwi Wahyudi, yang menyampaikan pentingnya menjaga Bali sebagai daerah pariwisata.

Untuk itu ia mengajak untuk mengaplikasikan Sapta Pesona, yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, keramahan dan kenangan.

Kepada generasi muda, Rizky mengajak untuk giat belajar dan meningkatkan penguasaan bahasa asing agar bisa berkomunikasi dengan baik jika bertemu wisatawan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017