Singaraja (Antara Bali) - Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Bali melaksanakan pengabdian pada masyarakat di Dusun Gentuh, Desa Madenan, Kecamatan Tejakula sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STAHN Mpu Kuturan, Dr Drs Putu Gede Parmajaya MPd, di Desa Madenan, Minggu, mengatakan, pengabdian pada masyarakat tersebut melibatkan kalangan prajuru, tokoh desa dan kalangan muda di salah satu desa adat tua di wilayah Buleleng timur tersebut.

Menurut dia, STAHN Mpu Kuturan sebagai salah satu perguruan tinggi Hindu negeri di Pulau Dewata memiliki kewajiban melakukan pengabdian pada masyarakat, utamanya dalam peningkatan "sradha" dan "bhakti" umat, selain juga memberikan edukasi dalam hal tatwa, etika dan upakara kaitannya dengan implementasi ajaran agama Hindu.

"Kami mengangkat tema yakni `Mewujudkan umat Hindu yang Berperilaku Dharma, Vidya atau berpengetahuan dan alankerti yang berkaitan dengan jiwa seni yang menjiwai agama Hindu itu sendiri," tutur dia sembari menyatakan kegiatan pengabdian mendapatkan antusiasme luar biasa dari generasi muda dan masyarakat umum.

Pada kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, 22-23 Juli 2017 tersebut dilaksanakan berbagai jenis kegiatan seperti Dharma Wacana, penampilan kesenian bondres, pemberian dan penanaman pohon dan juga rembug bersama umat di Dusun Gentuh yang masuk dalam wilayah adat Desa Pakraman Gentuh.

P3M STAHN Mpu Kuturan dalam kesempatan tersebut juga menyalurkan bantuan sebesar Rp11 juta lebih kepada sekaa truna truni atau kelompok pemuda Desa Pakraman Gentuh untuk selanjutnya dipakai sebagai kas organisasi.

"Selain itu kami juga menyalurkan beberapa jenis bantuan seperti peralatan upacara keagamaan di Pura Desa dan Puseh Desa Pakraman Gentuh dan juga beberapa bantuan material lainnya," tambah dia.

Parmajaya lebih lanjut mengungkapkan, pihaknya sangat berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan pemahaman umat dalam kehidupan beragama. Selain itu juga dapat menjaga adat istiadat yang menjadi warisan adiluhung.

Kepada generasi muda, pihaknya berpesan agar fokus menuntut ilmu dan menghapus stigma bahwa anak desa dapat menikah muda. "Kami ajak anak-anak muda di sini rajin belajar dan fokus menuntut ilmu. Minimal sampai SMA bahkan bila perlu kuliah setinggi-tingginya," kata dia.

Sementara itu, Bendesa Adat Pakraman Gentuh, Made Arta memberikan apresiasi terhadap digelarnya pengabdian pada masyarakat STAHN Mpu Kuturan.

Pihaknya menyambut baik pelaksanaan P3M tersebut dapat berjalan sangat baik, utamanya memberikan dampak signifikan kepada krama atau masyarakat Gentuh dalam hal pemahaman beragama Hindu.

"Kami juga senang karena selain Dharmawacana juga ada bondres yang sangat menarik. Kami juga berterima kasih atas bantuan yang diberikan dan semoga STAHN Mpu Kuturan kedepan dapat selalu membawa umat Hindu ke arah lebih baik," demikian Made Arta. (WDY)

Pewarta: Pewarta: IMB Andi Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017