Denpasar (Antara Bali) - Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (REI) Bali mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya penipuan berkedok rumah subsidi pemerintah dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dengan uang muka tinggi mencapai hingga Rp60 juta.

"Kami imbau masyarakat untuk jeli membeli perumahan FLPP, " kata Ketua DPD REI Bali Pande Agus Permana Widura di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, harga rumah subsidi dengan skema FLPP yang ditetapkan di Bali mencapai Rp141.700.000 dengan uang muka satu hingga lima persen saja.

Namun pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada pengembang yang diklaim di luar anggota REI Bali, menawarkan rumah murah dengan harga Rp141.700.000 dengan uang muka tinggi mencapai hingga Rp60 juta.

Dia menjelaskan rumah subsidi yang disebut "rumah murah jokowi" itu dilaporkan banyak ditawarkan di daerah Kampial Nusa Dua dan di salah satu kawasan di Kabupaten Gianyar dengan tipe dan ukuran yang persis sama dengan rumah subsidi FLPP.

Iklan rumah yang mendompleng rumah subsidi FLPP itu, kata dia, sudah banyak beredar di media sosial.

Sementara itu Ketua Bidang Perumahan Rumah Sejahtera Tapak (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) I Ketut Sony Sasana menambahkan sebelum membeli rumah, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengecek perusahaan pengembang.

Selain itu mengecek legalitas objek tanah, izin prinsip pengembangan lahan, harga, proses dan syarat KPR Subsidi hingga dukungan sarana dan prasarana seperti air dan listrik.

Adanya oknum yang menawarkan harga rumah murah dengan mendompleng skema FLPP tersebut turut menimbulkan keresahan di kalangan pengembang di bawah naungan REI mengingat pemerintah memberikan mandat kepada anggota REI untuk mewujudkan satu juta rumah subsidi.

Sedangkan rumah subsidi skema FLPP di Bali hanya bisa dilakukan di empat kabupaten karena menyangkut harga lahan yang masih menjangkau harga subsidi yakni Buleleng (di antaranya di Lovina, Seririt, Tegallinggah dan Bulian), Jembrana (Tegal Badeng), Karangasem (di antaranya di Sidemen) dan Tabanan (di antaranya di Bajra dan Tabanan bagian barat).

Saat ini pengembang yang tercatat menjadi anggota di REI Bali mencapai 70 pengembang.(DWA)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017