Denpasar (Antara Bali) - PT Pertamina mencatat kenaikan konsumsi bahan bakar minyak jenis pertalite mencapai 905 kiloliter atau melonjak 43 persen saat masa libur panjang Lebaran 2017 dibandingkan konsumsi harian normal di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Pertalite mengalami kenaikan yang paking signifikan yakni 43 persen dari rata-rata 630 kiloliter menjadi 905 kiloliter per hari, " kata Area Manager Communication and Relations Pertamina Marketing Operation Region V Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Heppy Wulansari dihubungi dari Denpasar, Sabtu.
Menurut Heppy dengan kenaikan konsumsi bahan bakar minyak dengan oktan 90 itu menandakan masyarakat semakin meminati pertalite saat tujuh hari sebelum dan tujuh hari setelah Lebaran.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan bahan bakar minyak jenis premium yang malah menurun signifikan yakni sekitar 28 persen menjadi sekitar 793 kiloliter per hari dari rata-rata konsumsi normal harian mencapai sekitar 1.100 kiloliter.
"Sedangkan untuk pertamax terpantau normal yaitu sekitar 700 kiloliter per hari," imbuh Heppy.
Heppy lebih lanjut menjelaskan untuk bahan bakar lainnya seperti pertamina dex selama masa Lebaran mengalami peningkatan hingga 38 persen di atas konsumsi normal yaitu dari lima kiloliter per hari menjadi rata-rata delapan kiloliter perhari.
Sedangkan dexlite terpantau stabil pada kisaran 15 hingga 16 kiloliter per hari dan solar mengalami penurunan yang signifikan yaitu 10 persen di bawah konsumsi normal.
"Penurunan ini seiring larangan beroperasi kendaraan berat menjelang dan pascaLebaran," imbuhnya.
Dia memperkirakan tren kenaikan pertalite dan pertamax masih terus terjadi dan diprediksi konsumsi akan berangsur normal saat libur sekolah usai.(Dwa)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017