Ankara (Antara Bali) - Senja dengan cuaca yang cerah berawan menyambut
kedatangan Presiden Joko Widodo yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko
Widodo di Ankara, Turki, untuk memulai kunjungan kenegaraan di negara
tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Ibu Negara tiba di Bandara Esenboga Havalimani Ankara, Turki, Rabu sekitar pukul 19.30 waktu setempat atau sekitar pukul 23.30 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Ibu Negara tiba di Bandara Esenboga Havalimani Ankara, Turki, Rabu sekitar pukul 19.30 waktu setempat atau sekitar pukul 23.30 WIB.
ANTARA News/Hanni Sofia
Cuaca cerah berawan dengan suhu 28 derajat celcius dan matahari yang bersinar terik menyambut kedatangan Presiden Ketujuh RI tersebut meskipun waktu telah menunjukkan waktu malam jika dibandingkan dengan Jakarta.
Sejumlah pejabat yang tampak turut serta menyambut kedatangan Presiden Jokowi di antaranya Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Wardana, Atase Pertahanan Kol Laut (S) Yusliandi Ginting, dan Deputy Prime Minister Turki Nurettin Canikli.
Cuaca cerah berawan dengan suhu 28 derajat celcius dan matahari yang bersinar terik menyambut kedatangan Presiden Ketujuh RI tersebut meskipun waktu telah menunjukkan waktu malam jika dibandingkan dengan Jakarta.
Sejumlah pejabat yang tampak turut serta menyambut kedatangan Presiden Jokowi di antaranya Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Wardana, Atase Pertahanan Kol Laut (S) Yusliandi Ginting, dan Deputy Prime Minister Turki Nurettin Canikli.
ANTARA News/Hanni Sofia
Sedangkan sejumlah pejabat dan menteri yang turut serta dalam rombongan Presiden Jokowi di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BKPM Thomas Lembong, Plt Kepala Sekretariat Presiden Winata Supriatna, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andri Hadi, Sekretaris Pribadi Presiden Anggit Noegroho, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dan Plt Deputi Bidang Protokol, Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Ari Setiawan.
Menurut rencana, Presiden Jokowi akan melaksanakan delapan agenda dalam kunjungan kerjanya di Turki.
Presiden Jokowi juga akan disambut dengan upacara kenegaraan oleh Presiden Turki Erdogan di istana presiden atau yang dikenal sebagai White Palace.
Sedangkan sejumlah pejabat dan menteri yang turut serta dalam rombongan Presiden Jokowi di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BKPM Thomas Lembong, Plt Kepala Sekretariat Presiden Winata Supriatna, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andri Hadi, Sekretaris Pribadi Presiden Anggit Noegroho, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dan Plt Deputi Bidang Protokol, Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Ari Setiawan.
Menurut rencana, Presiden Jokowi akan melaksanakan delapan agenda dalam kunjungan kerjanya di Turki.
Presiden Jokowi juga akan disambut dengan upacara kenegaraan oleh Presiden Turki Erdogan di istana presiden atau yang dikenal sebagai White Palace.
ANTARA News/Hanni Sofia
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan Presiden Jokowi terlebih dahulu juga akan mengunjungi Mauseleum Ataturk dan Masjid Kocetepe sebelum disambut upacara kenegaraan di White Palace oleh Presiden Erdogan.
"Acara resmi akan dimulai dengan penyambutan kenegaraan oleh Presiden Turki kemudian dilanjutkan pertemuan yang sifatnya lebih terbatas yaitu pertemuan tete-a-tete atau empat mata yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral secara lebih luas," kata Retno LP Marsudi. (WDY)
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan Presiden Jokowi terlebih dahulu juga akan mengunjungi Mauseleum Ataturk dan Masjid Kocetepe sebelum disambut upacara kenegaraan di White Palace oleh Presiden Erdogan.
"Acara resmi akan dimulai dengan penyambutan kenegaraan oleh Presiden Turki kemudian dilanjutkan pertemuan yang sifatnya lebih terbatas yaitu pertemuan tete-a-tete atau empat mata yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral secara lebih luas," kata Retno LP Marsudi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017