Denpasar (Antara Bali) - Tim SAR Denpasar mengevakuasi tujuh anak buah kapal (ABK) Pascha yang sebelumnya terombang-ambing di Perairan Selat Bali pada Sabtu (1/7) karena mesin kapal motor itu mati.

Kepala Kantor SAR Denpasar Didi Hamzar di Denpasar, Minggu, mengatakan tim pencari dan penyelamat tersebut mengerahkan helikopter dan kapal negara Arjuna 229 dalam upaya evakuasi ABK termasuk nahkoda kapal motor jenis pinishi itu.

Didi menjelaskan tim SAR menerbangkan helikopter Bolco 105 HR-1521 untuk menyisir perairan Selat Bali melalui udara sedangkan penyisiran wilayah laut, SAR mengerahkan kapal negara Arjuna 229 yang bertolak dari Pelabuhan Benoa menuju titik koordinat KM Pascha diperkirakan berada.

Dia mengungkapkan perhitungan area pencarian di perairan sesuai prosedur operasi SAR Basarnas berdasarkan data kecepatan arus, kecepatan angin, jenis kapal yang dicari dan semua informasi yang berkaitan dengan karakter perairan tersebut.

Didi lebih lanjut mengatakan kapal negara SAR Arjuna menuju pada posisi target dengan kecepatan rata-rata 20 hingga 22 knot dan berhasil menemukan posisi kapal tersebut setelah mendapatkan informasi posisi KM Pascha dari hasil pemantauan helikopter Bolco 105, yakni di posisi 09 20 40.92 S-115 9 33.10 S pada pukul 08.25 Wita.

Komunikasi intensif dilakukan antara tim yang memantau penyisiran melalui udara dengan kapal negara SAR Arjuna untuk mendekati kapal nahas tersebut.

Didi mengatakan sekitar pukul 08.40 Wita, kapal negara SAR Arjuna telah merapat di lambung kiri KM Pascha dan selanjutnya tim SAR mengevakuasi ABK.

Kapal negara SAR Arjuna 229 kemudian berlayar menuju Pelabuhan Benoa di Denpasar hingga tiba sekitar pukul 12.25 Wita dengan membawa tujuh ABK KM Pascha dalam kondisi baik.

Serah terima ABK yang dievakuasi dengan agen kapal serta pemilik kapal dilakukan langsung oleh Didi Hamzar di Kantor SAR Denpasar.

Sebelumnya Kantor SAR Denpasar menerima laporan sekitar pukul 14.00 Wita bahwa kapal motor Pascha mengalami mati mesin, Sabtu (1/7).

Tim SAR menggunakan "Rigid Inflatable Boat" atau perahu karet berukuran 11 meter untuk mencari keberadaan kapal tersebut.

Namun upaya pencarian yang dilakukan pada koordinat dan radius lokasi kapal berdasarkan laporan dari agen kapal, rupanya tidak memberikan hasil.

Dengan kondisi gelap serta jarak pandang terbatas maka upaya pencarian bersama pihak kepolisian dan agen kapal sempat dihentikan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017