Jakarta (Antara Bali) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)
Rudiantara mengatakan serangan ransomware jenis Petya saat ini belum
menyebar di Indonesia.
"Indonesia belum terpapar malware Petya. Hingga saat ini, belum ada laporan yang masuk ke kami," ujar Menkominfo dalam diskusi Antisipasi Serangan Malware Ransomware Petya, yang berlangsung di Cikini, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, penyebaran virus komputer yang mengenkripsi perangkat penyimpanan digital atau "hard disk" itu baru ditemui pada negara-negara di kawasan Eropa Timur, Eropa Barat, serta Asia Selatan.
"Hingga kini, Petya sedang banyak menyerang instalasi komputer di Ukraina. Di Asia, yang sudah terpapar itu India, Bangladesh, dan Srilangka," kata dia.
Kendati demikian, Menkominfo mengimbau masyarakat untuk tetap ikut melakukan pencegahan dan tidak lengah terhadap serangan malware baru tersebut.
"Pencegahan virus ini bukan lagi hanya menjadi urusan pemerintah atau ahli informasi dan teknologi, tapi masyarakat juga harus disiplin dalam menjaga perangkat teknologi mereka untuk memitigasi penyebaran Petya," terang Rudiantara.
Mitigasi tersebut, menurut dia, di antaranya dapat dilakukan masyarakat dengan bijak dalam meng-klik link tertentu, mengamankan data-data penting, serta menggunakan sistem operasi yang asli dan diperbaharui secara berkala. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Indonesia belum terpapar malware Petya. Hingga saat ini, belum ada laporan yang masuk ke kami," ujar Menkominfo dalam diskusi Antisipasi Serangan Malware Ransomware Petya, yang berlangsung di Cikini, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, penyebaran virus komputer yang mengenkripsi perangkat penyimpanan digital atau "hard disk" itu baru ditemui pada negara-negara di kawasan Eropa Timur, Eropa Barat, serta Asia Selatan.
"Hingga kini, Petya sedang banyak menyerang instalasi komputer di Ukraina. Di Asia, yang sudah terpapar itu India, Bangladesh, dan Srilangka," kata dia.
Kendati demikian, Menkominfo mengimbau masyarakat untuk tetap ikut melakukan pencegahan dan tidak lengah terhadap serangan malware baru tersebut.
"Pencegahan virus ini bukan lagi hanya menjadi urusan pemerintah atau ahli informasi dan teknologi, tapi masyarakat juga harus disiplin dalam menjaga perangkat teknologi mereka untuk memitigasi penyebaran Petya," terang Rudiantara.
Mitigasi tersebut, menurut dia, di antaranya dapat dilakukan masyarakat dengan bijak dalam meng-klik link tertentu, mengamankan data-data penting, serta menggunakan sistem operasi yang asli dan diperbaharui secara berkala. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017