Denpasar (Antara Bali) - Khatib Haji Sya`Ban, S.AG menegaskan, kebersamaan jiwa dan rasa persaudaraan dengan orang lain tumbuh dari kesadaran untuk tolong menolong yang dapat dipelihara secara terus menerus sambil menebarkan kedamaian dan rasa senang. 

 "Hal itu merupakan contoh yang telah ditunjukkan Nabi Muhammad dalam menjalin hubungan keakraban kepada umat lain," kata Khatib Haji Sya`Ban, S.AG pada Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah di Lapangan GOR Ngurah Rai Denpasar, Ahad. 

 Ia mengatakan, kondisi kerukunan lintas agama yang kokoh dan mantap selama ini diharapkan tetap dapat terpelihara dan ditingkatkan di masa-masa mendatang, melalui peningkatan pemahaman satu sama lain. 

 Oleh sebab itu semua pihak di Bali hendaknya mengupayakan agar kerukunan lintas agama tetap dapat terpelihara dengan baik dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, sekarang maupun yang akan datang. 

 Haji Sya`Ban, S.AG mengharapkan umat lintas agama di Pulau Dewata mampu memahami kepekaan masing-masing menyangkut kecintaan kepada para nabinya. 

"Seharusnya umat Islam dan umat agama lain tidak terpengaruh oleh sejarah konflik yang pernah terjadi di dunia luar," kata Haji Sya`Ban, S.AG di hadapan ratusan umat dalam suasana hujan gerimis dan langit mendung. 

 Ia mengingatkan rasa curiga, kesalahpahaman dan permusuhan harus dibuang jauh-jauh dan semua pihak dituntut untuk memperdalam semangat persatuan dan persaudaraan. 

 "Kita yang masih hidup ini, tentunya pernah merasakan kentalnya semangat kekeluargaan dan keakraban masing-masing dan tidak pernah dengki terhadap hak dan tugas yang berbeda." ujar Haji Sya`Ban, S.AG dalam shalat yang dipimpin imam Haji Mahyudin dari Masjid Baitul Makmur Denpasar. Ia menambahkan persatuan dan persaudaraan menjadi sarana utama bagi perdamaian abadi sekaligus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

 Selain itu juga menekankan umat Islam untuk memiliki sifat kejujuran, kebenaran, kesungguhan dan keterbukaan serta menepati janji. Demikian pula berpihak kepada yang benar dan tidak berat sebelah serta tidak sombong, ujar Haji Sya`Ban, S.AG. 

 Sementara Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Denpasar, Haji Said Dudin mengatakan, pihaknya menyiapkan sekitar 25 lokasi, sepuluh di antaranya lapangan umum dan tempat terbuka sebagai tempat pelaksanaan shalat Idul Fitri. Kesepuluh lokasi untuk shalat itu di luar masjid-masjid besar yang juga dijadikan tempat shalat Idul Fitri. Karena pagi hari hujan gerimis umat lebih memilih shalat di masjid atau mushala terdapat dari rumah masing-masing. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017