Singaraja (Antara Bali)- Puluhan nelayan Desa Banyuning, Kabupaten Buleleng, Bali sejak dua hari terakhir tidak melaut karena dihadang gelombang tinggi dan angin kencang di pesisir pantai utara Pulau Dewata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami menghadapi gelombang tinggi dan angin kencang. Kami harus menunggu situasi gelombang normal kembali baru bisa memutuskan melaut," ujar Kadek Arsana (55), salah satu nelayan di desa tersebut, Jumat.
Ia mengatakan, dirinya bersama rekan lain mengisi waktu kosong tidak melaut dengan memperbaiki jaring-jaring rusak sehingga dapat dimanfaatkan lebih maksimal mencari ikan.
"Sejak dua hari sudah seperti ini. Mudah-mudahan besok cuaca membaik sehingga kami dapat mencari ikan. Kalau seperti ini terus ya susah," keluhnya.
Menurut dia, situasi gelombang yang tinggi disertai angin kencang sangat membahayakan jika memaksakan diri melaut jelas dihadang musibah.
Arsana menceritakan sebagian besar nelayan yang tinggal di daerah itu merupakan nelayan kecil yang hanya menggunakan perahu sederhana.
Jarak tempuh mencari ikan pun tidak sampai lebih dari dua kilometer ke dalam laut karena jika lebih dari itu sangat membahayakan para nelayan.
Profesi sebagai nelayan, menurutnya pasang surut. Dalam satu bulan hitungan 30 hari rata rata bisa melaut 15 hari dengan penghasilan rata rata Rp100 ribu sekali melaut.
"Cukup untuk makanlah hasilnya. Kadang kalau lagi sepi bisa tidak dapat apa-apa. Begitulah nasib nelayan kecil," keluhnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017