Negara (Antara Bali) - Antrean pemudik dari Pulau Bali menuju Jawa lewat Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana mulai panjang, Rabu pagi hingga siang.
Koresponden Antara di lokasi penyeberangan melaporkan antrean terpanjang untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor terjadi sekitar pukul 10.00 wita, dengan ekor antrean sampai di depan Kantor Lurah Gilimanuk yang hampir berjarak 1 kilometer dari pelabuhan.
Sementara meskipun bisa terus mengalir ke dalam pelabuhan, pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi juga harus antre berjam-jam.
"Sudah sekitar lima jam saya baru bisa masuk ke dalam pelabuhan. Tadi waktu mulai masuk ke Gilimanuk, kendaraan memang bisa berjalan tapi pelan-pelan, sehingga untuk dapat masuk ke dalam pelabuhan juga butuh waktu berjam-jam," kata Setiawan, salah seorang pemudik yang menggunakan mobil pribadi.
Hal yang sama juga disampaikan Yayan, sopir travel yang hendak mengantar penumpangnya ke Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur, yang mengaku, sudah mulai masuk wilayah Kelurahan Gilimanuk sekitar pukul 08.00 wita dan baru bisa masuk pelabuhan hampir pukul 12.00 wita.
Jika pemudik yang menggunakan mobil bisa mengalir pelan masuk ke dalam pelabuhan, pemudik yang mengendarai sepeda motor meskipun sempat antre hingga hampir satu kilometer dari pelabuhan, justru lebih cepat masuk kapal dibandingkan pemudik dengan kendaraan pribadi.
"Saya sekitar jam 9 masuk ke antrean di luar pelabuhan, sekarang sudah hampir masuk kapal. Sekitar tiga jam saya antre," kata Yusuf, salah seorang pemudik yang menggunakan sepeda motor.
General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banyuwangi Elvi Yoza yang juga membawahi Pelabuhan Gilimanuk mengatakan, pada H-5 pihaknya mengoperasikan 37 unit kapal.
Untuk mengantisipasi antrean panjang, sejak jauh hari pihaknya sudah melakukan persiapan baik di dalam pelabuhan, luar pelabuhan hingga kesiapan armada kapal.
"Kami sinergikan persiapan di luar pelabuhan, dalam pelabuhan hingga kendaraan pemudik masuk ke dalam kapal. Kalau semua unsur itu bisa terpadu, antrean panjang dapat ditekan," katanya. (GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Koresponden Antara di lokasi penyeberangan melaporkan antrean terpanjang untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor terjadi sekitar pukul 10.00 wita, dengan ekor antrean sampai di depan Kantor Lurah Gilimanuk yang hampir berjarak 1 kilometer dari pelabuhan.
Sementara meskipun bisa terus mengalir ke dalam pelabuhan, pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi juga harus antre berjam-jam.
"Sudah sekitar lima jam saya baru bisa masuk ke dalam pelabuhan. Tadi waktu mulai masuk ke Gilimanuk, kendaraan memang bisa berjalan tapi pelan-pelan, sehingga untuk dapat masuk ke dalam pelabuhan juga butuh waktu berjam-jam," kata Setiawan, salah seorang pemudik yang menggunakan mobil pribadi.
Hal yang sama juga disampaikan Yayan, sopir travel yang hendak mengantar penumpangnya ke Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur, yang mengaku, sudah mulai masuk wilayah Kelurahan Gilimanuk sekitar pukul 08.00 wita dan baru bisa masuk pelabuhan hampir pukul 12.00 wita.
Jika pemudik yang menggunakan mobil bisa mengalir pelan masuk ke dalam pelabuhan, pemudik yang mengendarai sepeda motor meskipun sempat antre hingga hampir satu kilometer dari pelabuhan, justru lebih cepat masuk kapal dibandingkan pemudik dengan kendaraan pribadi.
"Saya sekitar jam 9 masuk ke antrean di luar pelabuhan, sekarang sudah hampir masuk kapal. Sekitar tiga jam saya antre," kata Yusuf, salah seorang pemudik yang menggunakan sepeda motor.
General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banyuwangi Elvi Yoza yang juga membawahi Pelabuhan Gilimanuk mengatakan, pada H-5 pihaknya mengoperasikan 37 unit kapal.
Untuk mengantisipasi antrean panjang, sejak jauh hari pihaknya sudah melakukan persiapan baik di dalam pelabuhan, luar pelabuhan hingga kesiapan armada kapal.
"Kami sinergikan persiapan di luar pelabuhan, dalam pelabuhan hingga kendaraan pemudik masuk ke dalam kapal. Kalau semua unsur itu bisa terpadu, antrean panjang dapat ditekan," katanya. (GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017