Denpasar (Antara Bali) - PT Pelindo III (Persero) Cabang Benoa, Denpasar, Bali, mengucurkan modal usaha dengan skema pinjaman lunak bagi 27 pelaku usaha mikro kecil dan menengah binaan di daerah setempat sebesar Rp990 juta untuk gelombang pertama tahun 2017.

"Kami kucurkan modal usaha tahap pertama tahun ini. Selain itu kami juga berikan pendampingan salah satunya untuk pemasaran," kata Manajer Keuangan Pelindo III Cabang Benoa Soegeng Prayitno setelah menyalurkan program kemitraan dan bina lingkungan kepada UMKM di Denpasar, Senin.

Menurut Soegeng, pelaku usaha itu juga akan diikutkan dalam sejumlah pameran baik skala lokal, nasional maupun internasional sebagai salah satu cara pemasaran produk.

Dia menjelaskan 27 mitra UMKM binaan tersebut sebagian besar bergerak di sektor perdagangan sebanyak 21 pelaku usaha, perkebunan (2), jasa (3) dan peternakan (1).

Besaran modal usaha tersebut bervariasi dari maksimal Rp75 juta hingga minimal Rp10 juta per pelaku usaha sesuai dengan permohonan, jaminan dan kemampuan mengangsur setelah melalui evaluasi dan survei terlebih dahulu kepada setiap pemohon.

Mengingat skema yang diberikan adalah pinjaman lunak, maka dana yang diberikan wajib dilunasi dalam jangka waktu 30 bulan dengan bunga per tahun mencapai 0,5 persen.

"Enam bulan pertama bunga saja yang dibayarkan sebesar 0,5 persen per tahun. Nanti bulan selanjutnya setelah mitra binaan mengembangkan usahanya baru bayar pokok dan bunganya," katanya seraya menambahkan besaran pokok tersebut dibagi 24.

Apabila terjadi kendala, pihaknya dalam melakukan evaluasi salah satunya melalui program restrukturisasi kredit kepada pelaku usaha.

Pelaku usaha yang dapat mengakses pinjaman itu, kata dia, cukup memiliki surat izin usaha dan KTP berdomisili Bali serta akan disurvei terlebih dahulu oleh Pelindo III Benoa.

Soegeng menambahkan setiap tahun pihaknya akan melakukan evaluasi kepada pelaku usaha penerima dan tidak menutup kemungkinan bunga akan menurun.

Penyaluran modal usaha tersebut tahun ini ditargetkan terealisasi mencapai Rp2,5 miliar hingga Rp3 miliar.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan target tahun 2016 yang mencapai Rp400 juta namun terealisasi Rp880 juta kepada 27 pelaku usaha.

"Kami berharap usaha kecil dan menengah di Bali semakin meningkat dalam mengembangkan pemasarannya dan mungkin kami edukasi cara mengembangkan usaha misalnya lewat digital," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017