Negara (Antara Bali) - Gelar pasukan dalam rangka Operasi Ramadniya Agung 2017 di Kabupaten Jembrana, didahului dengan doa bersama untuk korban kecelakan di wilayah tersebut yang menewaskan delapan orang.

"Mari kita doakan arwah para korban agar diterima di sisi Tuhan, yang luka-luka segera sembuh, serta tidak ada lagi musibah seperti itu," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Prianto Priyo Hutomo, saat memimpin gelar pasukan di GOR Krsna Jvara, Negara, Senin.

Dalam gelar pasukan ini, ia membacakan amanah dan perintah Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang mencakup seluruh aspek, khususnya pengamanan arus mudik dan balik lebaran, termasuk dari sisi perekonomian masyarakat dengan pemantauan distribusi pangan.

Usai upacara ia mengatakan, khusus untuk jalan raya Denpasar-Gilimanuk yang masuk wilayah Kabupaten Jembrana, pada titik rawan kecelakaan akan diparkir kendaraan patroli dengan menghidupkan lampu peringatan sebagai tanda bagi pengguna jalan.

Menurutnya, titik rawan kecelakaan di Kabupaten Jembrana antara lain jalan raya yang masuk wilayah Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, karena situasi jalan di tempat tersebut banyak tikungan tajam.

"Selain itu, di tempat terjadinya kecelakaan kemarin juga rawan karena berada di wilayah hutan yang gelap saat malam hari. Di lokasi-lokasi itu kami akan parkir kendaraan dinas untuk memberikan peringatan kepada pengguna jalan agar hati-hati," katanya.

Untuk menghindari kecelakaan, ia kembali mengimbau pemudik tidak memaksakan diri untuk tetap berkendara, saat merasa badannya capek.

Ia mengatakan, sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk banyak tempat-tempat maupun pos-pos yang bisa digunakan pemudik untuk istirahat.

"Faktor kelelahan sering menjadi penyebab kecelakaan. Jadi lebih baik istirahat dulu, setelah itu baru melanjutkan perjalanan agar selamat sampai tujuan," katanya.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017