Singaraja (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Bali, fokus menanggulangi bencana alam di wilayah Kecamatan Gerokgak pascabencana alam yang terjadi di wilayah itu pada 2016 lalu.

"Kami telah diverifikasi tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kami sebelumnya mengusulkan anggaran sebesar Rp54 miliar," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng, Made Subur, Senin.

Menurut dia, anggaran tersebut diperkirakan akan cair pada tahun ini mengingat tim sudah melakukan verifikasi matang terkait data bencana di lapangan.

Tiga lokasi di Kecamatan Gerokgak yang menjadi fokus penanganan adalah Desa Penyabangan, Desa Musi, Desa Banyu Poh dengan intensitas kerusakan cukup berat.

Dari segi prioritas, kata Subur, BPBD nantinya akan memfokuskan penanganan tanggap darurat bencana menyasar aset Kabupaten Buleleng seperti jalan, jembatan, dan bendung.

Sedangkan, tambah dia, yang tidak menjadi aset Kabupaten Buleleng masih dilakukan komunikasi lebih lanjut dengan pihak yang berwenang.

Subur lebih jauh menjelaskan, BPBD telah mengajukan usulan dana tanggap darurat bencana pada 2016 untuk tahun 2017 terkait tingkat kerugian akibat bencana alam yang terjadi sebesar Rp74 miliar.

Selanjutnya, pihaknya masih menunggu rekomendasi gubernur terkait realisasinya usulan itu. "Tergantung DPA nanti, begitu juga untuk 2017 ini," pungkas Subur. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017