Denpasar (Antara Bali) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melepas pawai budaya Pesta Kesenian Bali ke-39 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Denpasar, ditandai dengan menancapkan "teteken" atau tongkat.

"Para sameton sareng sami (saudara semua-red), dengan memohon waranugraha Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan), pawai Pesta Kesenian Bali ke-39 tahun 2017, saya Mendagri atas nama Bapak Presiden menyatakan resmi untuk dibuka " kata Tjahjo sebelum menancapkan "teteken" atau tongkat sebagai tanda pelepasan pawai PKB tersebut, di Denpasar, Sabtu.

Dalam sambutannya, Tjahjo menekankan bahwa Bali harus mampu menjadi inspirasi, bukan bagi Bali saja tetapi bagi daerah lain. Hal ini khususnya agar mampu membangun destinasi pariwisata dan budaya, sekaligus mampu menjaga tradisi budayanya masing-masing.

"Bali boleh maju, masyarakat Bali boleh semakin modern, tetapi tidak boleh meninggalkan jati dirinya akan adat istiadat, budaya dan keyakinan yang ada di Bali," ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Tjahjo, pembangunan industri pariwisata bukan hanya untuk meningkatkan partisipasi usaha lokal, dalam industri pariwisata nasional seperti yang dicanangkan oleh Menteri Pariwisata.

"Namun juga harus mampu untuk meningkatkan keragamaan, meningkatkan kegotongroyongan, meningkatkan kebersamaan dan pemahaman yang sama bahwa Indonesia dibangun berdasarkan warna-warni kebhinekaan yang harus saling hormat-mengormati satu dengan yang lain," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan tema PKB kali ini adalah Ulun Danu, Melestarikan Air Sumber Kehidupan. Oleh karena itu, tampilan kesenian dalam pawai menggambarkan berbagai bentuk aktivitas masyarakat yang memanfaatkan, menggunakan dan memuliakan air sebagai sumber kehidupan dan peradaban.

Menurut Pastika, pawai ini sekaligus menggambarkan kesiapan kabupaten/kota dan peserta lainnya dalam menyukseskan PKB yang akan berlangsung dari 10 Juni-8 Juli 2017 di Taman Budaya, Denpasar.

Usai dilepas oleh Mendagri, pawai dilanjutkan dengan penampilan Tari Siwa Nata Raja diiringi gamelan Ketug Bumi persembahan Institut Seni Indonesia Denpasar.

Setelah penampilan dari ISI Denpasar, barulah dibelakangnya urut-urutan pawai perwakilan Pemprov Bali, dilanjutkan dengan pawai dari sembilan kabupaten/kota. (WDY)

Video oleh Pande Yudha


Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017