Singaraja, (Antara Bali) - Pemuda Peduli Lingkungan Bali (PPLB) mengajak desa di daerah itu menerapkan pengelolaan sampah terpadu guna mewujudkan Bali yang bersih dan hijau (Clean and Green).
"Bali `Clean and Green` harus dimulai dari desa sebagai wadah pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat," kata Ketua PPLB, Gede Ganesha, di Singaraja, Senin.
Ia mengatakan, anggota PPLB terus berupaya keras mengkampanyekan beberapa program pengelolaan sampah terpadu seperti sosialisasi bank sampah dan juga edukasi ke sekolah-sekolah.
Ganesha menilai, kawasan Bali Utara perlu mendapatkan perhatian lebih karena baru beberapa desa saja menerapkan konsep pengelolaan sampah terpadu terintegrasi dengan bank sampah dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Pengelolaan sampah terpadu, mengharuskan desa melakukan pembinaan awal kepada kalangan rumah tangga agar dapat memilah sampah antara organik dan anorganik.
Selain itu, desa didorong memiliki manajemen bank sampah sebagai salah satu stimulasi kepada masyarakat agar memilah sampah plastik, sedangkan sampah organik dapat dipakai sebagai pupuk.
PPLB, kata Ganesha, telah menginisiasi berdirinya sejumlah bank sampah di sejumlah desa di kabupatan ujung utara Pulau Dewata seperti di Desa Panji, Gobleg, dan beberapa desa lainnya.
"Belum lama ini kami `sharing` dengan Pemerintah Desa Kalibukbuk dan bersama dengan kawan di pengelola rumah plastik satu-satunya di Buleleng dan juga kawan kami di Bank Sampah Galang Panji. Kami berharap sekali ada imbas yang bagus kepada pemerintah desa," papar Ganesha. (bgs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Bali `Clean and Green` harus dimulai dari desa sebagai wadah pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat," kata Ketua PPLB, Gede Ganesha, di Singaraja, Senin.
Ia mengatakan, anggota PPLB terus berupaya keras mengkampanyekan beberapa program pengelolaan sampah terpadu seperti sosialisasi bank sampah dan juga edukasi ke sekolah-sekolah.
Ganesha menilai, kawasan Bali Utara perlu mendapatkan perhatian lebih karena baru beberapa desa saja menerapkan konsep pengelolaan sampah terpadu terintegrasi dengan bank sampah dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Pengelolaan sampah terpadu, mengharuskan desa melakukan pembinaan awal kepada kalangan rumah tangga agar dapat memilah sampah antara organik dan anorganik.
Selain itu, desa didorong memiliki manajemen bank sampah sebagai salah satu stimulasi kepada masyarakat agar memilah sampah plastik, sedangkan sampah organik dapat dipakai sebagai pupuk.
PPLB, kata Ganesha, telah menginisiasi berdirinya sejumlah bank sampah di sejumlah desa di kabupatan ujung utara Pulau Dewata seperti di Desa Panji, Gobleg, dan beberapa desa lainnya.
"Belum lama ini kami `sharing` dengan Pemerintah Desa Kalibukbuk dan bersama dengan kawan di pengelola rumah plastik satu-satunya di Buleleng dan juga kawan kami di Bank Sampah Galang Panji. Kami berharap sekali ada imbas yang bagus kepada pemerintah desa," papar Ganesha. (bgs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017