Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, melalui Dinas Koperasi setempat siap meluncurkan program klinik koperasi untuk mengatasi berbagai permasalahan terkait perkoperasian di wilayah itu.
"Kami pastikan Juni ini akan segera diluncurkan karena memang program ini sangat dibutuhkan masyarakat," kata Kepala Dinas Koperasi Buleleng, Made Budi Astawa di ketika menghadiri sidang di Komisi III DPRD Buleleng, Kota Singaraja, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya mengklaim selama ini permasalahan koperasi terletak pada sistem manajemen keanggotaan, kepengurusan dan juga tidak adanya rapat akhir tahun (RAT).
Menurutnya, permasalan tersebut dapat diatasi dengan memberikan bimbingan dan konseling kepada pihak koperasi melalui klinik yang rencananya diluncurkan.
"Nanti kliniknya beragama. Jika masalahnya mengenai manajemen, maka akan ditangani poli manajemen, begitu juga dengan masalah lain seperti kepenguruasan dan lain sebagainya," papar dia.
Sementara itu, anggota DPRD Buleleng fraksi Golkar, Made Tirta Adnyana mengkritisi kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap perkoperasian di daerah itu.
"Masak ada koperasi tidak ada anggotanya. Ada juga koperasi ada anggota tapi nihil pengurus. Hal itu kan lucu sekali. Maka daripada itu perlu ada reformasi koperasi di Buleleng," demikian kata Tirta. (bgs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami pastikan Juni ini akan segera diluncurkan karena memang program ini sangat dibutuhkan masyarakat," kata Kepala Dinas Koperasi Buleleng, Made Budi Astawa di ketika menghadiri sidang di Komisi III DPRD Buleleng, Kota Singaraja, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya mengklaim selama ini permasalahan koperasi terletak pada sistem manajemen keanggotaan, kepengurusan dan juga tidak adanya rapat akhir tahun (RAT).
Menurutnya, permasalan tersebut dapat diatasi dengan memberikan bimbingan dan konseling kepada pihak koperasi melalui klinik yang rencananya diluncurkan.
"Nanti kliniknya beragama. Jika masalahnya mengenai manajemen, maka akan ditangani poli manajemen, begitu juga dengan masalah lain seperti kepenguruasan dan lain sebagainya," papar dia.
Sementara itu, anggota DPRD Buleleng fraksi Golkar, Made Tirta Adnyana mengkritisi kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap perkoperasian di daerah itu.
"Masak ada koperasi tidak ada anggotanya. Ada juga koperasi ada anggota tapi nihil pengurus. Hal itu kan lucu sekali. Maka daripada itu perlu ada reformasi koperasi di Buleleng," demikian kata Tirta. (bgs)
Video oleh I Made Bagus Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017