Denpasar (Antara Bali) - Andil subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) dalam membentuk nilai tukar petani (NTP) di Bali sebesar 105,79 persen pada bulan April 2017 meningkat 1,15 persen dibanding bulan sebelumnya tercatat 104,79 persen.

"Secara umum naiknya andil subsektor tanaman perkebunan tersebut dipicu oleh indeks harga yang diterima petani (lt) bertambah sebesar 0,99 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Kamis.

Ia menjelaskan beberapa komoditas perkebunan yang memberikan andil atas naiknya indeks yang diterima petani antara lain kopi dan cengkeh, namun indeks yang dibayar petani (lb) menurun sebesar 0,15 persen.

Menurunnya indeks yang dibayar petani itu dipengaruhi oleh merosotnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,29 persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik 0,32 persen.

Adi Nugroho menambahkan, Bali mengekspor kopi, teh dan rempah-rempah sebesar 2,87 juta dolar AS selama bulan Maret 2017, meningkat 39,61 persen atau 816.994 dolar dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Februari 2017) yang tercatat 1,03 juta dolar AS.

Ekspor tersebut juga meningkat 1.272,15 persen atau 2,66 juta dolar AS dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, karena pengapalan komoditas tersebut pada Maret 2016 hanya 209.841 dolar AS.

"Dari tiga komoditas yang diekspor itu hanya kopi produksi daerah Bali dan dua komoditas lainnya yakni teh dan rempah-rempah yang didatangkan dari luar daerah atau diekspor lewat Pulau Dewata," ujar Adi Nugroho.

Ia menjelaskan, subsektor tanaman perkebunan merupakan salah satu dari lima subsektor yang menentukan pembentukan NTP Bali, terdiri atas tiga subsektor mengalami kenaikan dan dua subsektor mengalami penurunan.

Ketiga subsektor yang mengalami kenaikan selain tanaman perkebunan rakyat juga hortikultura 1,25 persen dan subsektor perikanan 0,35 persen.

Dua subsektor yang mengalami kemerosotan terdiri atas tamanan pangan 0,33 persen dan subsektor peternakan sebesar 0,72 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017