Kuta (Antara Bali) - Bank Indonesia optimistis kenaikan peringkat investasi oleh lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor`s pada level BBB akan menarik lebih banyak investor baik investasi sektor keuangan maupun riil.

"Dengan adanya `investment grade` ini maka aliran modal masuk ke Indonesia akan lebih banyak lagi masuk ke pasar modal," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara ketika memberikan sambutan pada Diseminasi Laporan Ekonomi Indonesia 2016 di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Menurut Mirza, investasi langsung dari luar negeri yang biasanya melihat peringkat suatu negara juga akan lebih banyak datang ke Indonesia termasuk investor dari Jepang.

Investor Jepang, lanjut dia, cukup selektif dalam menanamkan modalnya di suatu negara apabila belum termasuk dalam "investment grade".

Setelah Indonesia mendapatkan peringkat "investment grade", Ia mengharapkan investor dari negeri sakura itu juga masuk ke pasar obligasi Indonesia termasuk obligasi rupiah mengingat investor Jepang banyak berinvestasi di instrumen surat utang berdenominasi yen atau Samurai Bonds.

"Sekarang investor Jepang masih di Samurai Bonds, belum masuk instrumen yang rupiah," ujarnya.

Dengan mengalirnya investasi asing ke Indonesia pascakenaikan rating itu, Mirza mengharapkan ada deregulasi untuk mendukung investasi di antaranya dari sektor manufaktur dan perdagangan serta sektor lainnya.

Untuk mewujudkan optimisme tersebut, Bank Indonesia bersama kementerian dan lembaga terkait akan menjaga pengelolaan makro ekonomi Indonesia, defisit anggaran yang dijaga sehat serta menjaga inflasi pada rentang tiga hingga lima persen.

Sebelumnya dua lembaga pemeringkat internasional Moody`s Investors Service dan Fitch Ratings memberikan penilaian positif terhadap utang Indonesia.

Dengan predikat layak investasi itu maka diharapkan membuka masuknya aliran dana asing lebih besar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017