Mangupura (Antara Bali) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Bali, bersama Penyuluh Bahasa Bali didaerah itu melakukan konservasi 302 naskah kuno berupa "lontar".
"Upaya ini dilakukan untuk melestarikan naskah kuno berbentuk lontar di Badung," kata Kepala Dinas Kebudayan Kabupate Badung, Ida bagus Anaom Bhasma, di Mangupura, Senin.
Dari 302 naskah kuno yang didapat Penyuluh Bahasa Bali dari sejumlah desa di Kabupaten Badung ditemukan 63 naskah kuno yang rusak.
"Naskah kuno ini ditemukan Penyuluh Bahasa Bali setelah melakukan identifikasi atau pendataan lontar-lontar kuno di desa-desa yang ada di Badung," katanya.
Lontar-lontar ini ditemukan di Desa Angantaka, Desa Blahkiuh,Desa Carangsari, Desa Keronokan, Kelurahan Kedonganan, dan Kelurahan Tuban.
Berbagai jenis lotar ditemukan di rumah penduduk seperti wariga, usada, tutur, geguritan, kekawin dan masih banyak lagi lontar yang telah ditemukan.
Untuk itu, pihaknya melakukan dokumentasi dapat menentukan lokasi dan naskah yang dapat didigitalisasi maupun direproduksi untuk koleksi Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung dan mencegah dari kepunahan naskah lontar ini.
Kegiatan pelestarian ini diimplementasikan dengan memberikan pelatihan cara perawatan lontar dan bantuan alat serta bahan perawatan lontar.
"Bantuan dan pelatihan perawatan lontar dimaksudkan agar masyarakat dapat turut serta berperan menjaga,melestarikan, dan menghindarkan lontar dari kerusakan yang semakin parah," katanya.
Ia mengatakan, asyarakat penerima bantuan pelestarian memberikan tanggapan yang positif dan mengharapkan program seperti ini tetap bisa berlanjut.
"Dari kegiatan pelestarian ini kami di dinas kebudayaan dan Penyuluh Bahasa Bali mengharapkan peranan serta masyarakat, melalui memberikan lontarnya untuk didata baik oleh Penyuluh Bahasa Bali yang dapat dihubungi melalui kantor desa, untuk dapat terjaga dari generasi ke generasi," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Upaya ini dilakukan untuk melestarikan naskah kuno berbentuk lontar di Badung," kata Kepala Dinas Kebudayan Kabupate Badung, Ida bagus Anaom Bhasma, di Mangupura, Senin.
Dari 302 naskah kuno yang didapat Penyuluh Bahasa Bali dari sejumlah desa di Kabupaten Badung ditemukan 63 naskah kuno yang rusak.
"Naskah kuno ini ditemukan Penyuluh Bahasa Bali setelah melakukan identifikasi atau pendataan lontar-lontar kuno di desa-desa yang ada di Badung," katanya.
Lontar-lontar ini ditemukan di Desa Angantaka, Desa Blahkiuh,Desa Carangsari, Desa Keronokan, Kelurahan Kedonganan, dan Kelurahan Tuban.
Berbagai jenis lotar ditemukan di rumah penduduk seperti wariga, usada, tutur, geguritan, kekawin dan masih banyak lagi lontar yang telah ditemukan.
Untuk itu, pihaknya melakukan dokumentasi dapat menentukan lokasi dan naskah yang dapat didigitalisasi maupun direproduksi untuk koleksi Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung dan mencegah dari kepunahan naskah lontar ini.
Kegiatan pelestarian ini diimplementasikan dengan memberikan pelatihan cara perawatan lontar dan bantuan alat serta bahan perawatan lontar.
"Bantuan dan pelatihan perawatan lontar dimaksudkan agar masyarakat dapat turut serta berperan menjaga,melestarikan, dan menghindarkan lontar dari kerusakan yang semakin parah," katanya.
Ia mengatakan, asyarakat penerima bantuan pelestarian memberikan tanggapan yang positif dan mengharapkan program seperti ini tetap bisa berlanjut.
"Dari kegiatan pelestarian ini kami di dinas kebudayaan dan Penyuluh Bahasa Bali mengharapkan peranan serta masyarakat, melalui memberikan lontarnya untuk didata baik oleh Penyuluh Bahasa Bali yang dapat dihubungi melalui kantor desa, untuk dapat terjaga dari generasi ke generasi," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017