Denpasar ( Antara Bali) - PT Pertamina (Persero) ikut berpartisipasi dalam latihan penanganan pencemaran laut akibat tumpahan minyak yang digelar bersama Pemerintah Indonesia, Filipina dan Jepang di perairan Benoa, Denpasar.

"Latihan ini untuk menguji kemampuan peralatan dan kesiagaan SDM dalam penanggulangan kebakaran dan tumpahan minyak di laut," kata Area Manager Communication dan Relations Pertamina Wilayah Pemasaran V Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara Heppy Wulansari, Kamis.

Latihan berskala internasional yang melibatkan tiga negara bertajuk "Regional Marine Pollutan Exercise" (Marpolex) itu digelar selama tiga hari mulai Senin (15/5) hingga Kamis (18/5) yang dibuka Direktur Jenderal Perhubungan Laut A Tonny Budiono.

Heppy dalam keterangan persnya menjelaskan Pertamina menurunkan personel dan peralatan dalam latihan tersebut yakni 69 personil, dua unit tugboat yang dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran, perahu cepat (1) dan peralatan Lindungan Lingkungan Perairan (LLP) berupa "Oil Boom", "Oil Skimer" dan "Oil Pollutank".

Selain menguji SDM dan peralatan, pihaknya juga ingin menguji pengimplementasian Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (SMK3LL) secara berkelanjutan yang memang sudah diterapkan Pertamina selama ini.

Latihan bersama tersebut, lanjut dia, juga diharapkan dapat meningkatkan kerja sama efektif dan saling menguntungkan di antara Pertamina dan instansi terkait dalam penanggulangan kebakaran dan tumpahan minyak di laut.

Hal itu sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2006 tentang Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Laut (National Contingency Plan). Latihan ke-20 itu dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara anggota ASEAN sebagai pemantau seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Vietnam. (WDY/DWA)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017