Denpasar (Antara Bali) - Harga gabah kering panen (GKP) tingkat petani di Bali sebesar Rp4.217,01 per kilogram pada bulan April 2017 atau merosot 2,84 persen dibanding bulan sebelumnya (Maret 2017) tercatat Rp4.150,90 per kilogram.

"Demikian pula harga gabah di tingkat penggilingan juga turun 2,98 persen persen dari Rp4.217,01 menjadi Rp4.091.01 per kilogram," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Sabtu.

Ia menyatakan, meskipun harga gabah di tingkat petani dan penggilingan di Bali merosot, namun harga yang dinikmati petani di Pulau Dewata itu masih berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang berlaku sejak Mei 2015 untuk tingkat petani sebesar Rp3.700 per kg dan tingkat penggilingan Rp3.750 per kg.

Hasil pemantauan harga gabah tersebut dilakukan pada tujuh kabupaten di Bali, meliputi Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Karangasem, dan Buleleng selama bulan April 2017, ujar Adi Nugroho.

Adi menambahkan, kondisi tersebut berpengaruh terhadap peranan subsektor tanaman pangan meliputi padi dan palawija dalam membentuk nilai tukar petani (NTP), menurun 0,33 persen dari 94,25 persen pada bulan Maret 2017 menjadi 93,93 persen pada bulan April 2017.

Menurutnya, NTP subsektor tanaman pangan masih berada di bawah nilai 100, berarti nilai yang diterima dari hasil pertanian tanaman pangan belum mampu mencukupi kebutuhan konsumsi rumah tangga dan biaya produksi sektor pertanian.

Indeks harga yang diterima petani (lt) pada subsektor tanaman pangan menurun sebesar 0,73 persen yang dipengaruhi oleh merosot peranan kelompok padi 0,94 persen dan palawija 0,22 persen.

Bali oleh pemerintah pusat pada tahun 2017 ditargetkan luas tanaman padi 170.000 hektare untuk mendukung Program Upaya Khusus (Upsus) Swasembada Padi.

Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana untuk mencapai sasaran itu harus bekerja keras sesuai potensi dan kemampuan yang dimiliki, meskipun selama ini penanaman padi umumnya meningkat setiap tahunnya.

Bali selama tahun 2016 mampu mencapai luas tanam padi 156.000 hektare, dan tahun 2017 diharapkan dapat ditingkatkan menjadi 170.000 hektare tersebar pada delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017