Negara (Antara Bali) - Pedagang di dalam Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana bersedia direlokasi oleh otoritas pelabuhan, dengan syarat los yang baru digratiskan selama tiga bulan.

"Dalam masa uji coba sekitar tiga bulan, kami minta los yang baru digratiskan dulu. Kami tidak keberatan direlokasi, karena memang areal ini wewenang pihak pelabuhan," kata Ketua Persatuan Pedagang Asongan Lesehatan Pelabuhan Gilimanuk Gampang Adi Santoso, Rabu.

Ia mengatakan, sebagai wujud dukungan terhadap program PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk tersebut, belasan pedagang sudah membongkar lapaknya yang semula berada di areal parkir.

Untuk selanjutnya, sebanyak 14 pedagang akan dipindahkan ke sisi timur dermaga Landing Craft Machine, yang saat ini lokasinya sedang dibangun pihak pelabuhan.

"Kami berharap los yang baru itu segera selesai, sehingga bisa ditempati pedagang. Apalagi sekarang, kami sudah membongkar tempat berjualan semula," katanya.

Untuk sosialisasi relokasi tersebut, ia mengaku, sudah mengumpulkan seluruh anggota paguyuban yang berjumlah 180 orang, yang tidak semuanya membuka lapak tetap di pelabuhan, namun berjualan keliling sebagai pedagang asongan.

Menurutnya, saat bertemu pengelola pelabuhan, seluruh anggota menyambut baik relokasi tersebut, namun minta selama tiga bulan digratiskan dahulu sambil melihat situasi pembeli.

Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk Sugeng Purwono mengatakan, 14 los yang dibangun sebenarnya sudah siap ditempati pedagang, tinggal menunggu kepastian dari Persatuan Pedagang Asongan Lesehatan Pelabuhan Gilimanuk.

"Tinggal menunggu dari mereka saja kapan mau ditempati. Agar tidak ada kecemburuan soal lokasi, untuk los mana yang akan ditempati masing-masing pedagang akan kami undi," katanya.

Ia juga tidak keberatan untuk tidak menarik sewa selama tiga bulan, namun setelah itu seluruh pedagang akan dikenai biaya sewa setiap tahun.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017