Jakarta (Antara Bali) - Kejuaraan balap sepeda paling bergengsi di Indonesia yaitu Tour dIndonesia (TdI) 2017 yang sedianya digelar Juli, pelaksanaannya diundur menjadi Januari 2018 mengingat kejuaraan akan naik level dari 2.2 menjadi 2.1 UCI.

Menurut Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu dini hari, selain akan naik level, TdI juga akan dikelola oleh event organizer asal Italia yaitu RCS yang selama ini mempunyai track record bagus dalam menggelar beberapa kejuaraan balap sepeda bergengsi di dunia, di antaranya Giro dItalia hingga Abu Dhabi Tour.

"Jika tetap menggelar TdI bulan Juli, maka event ini akan menjadi biasa saja, seperti balapan 2.2 lainnya. TdI nantinya bakal menjadi balap 2.1 satu-satunya di Indonesia," katanya lagi.

Perubahan jadwal TdI ini tidak lepas dari hasil pertemuan PB ISSI saat mengikuti Kongres Konfederasi Sepeda Asia di Bahrain, beberapa waktu lalu. Saat itu terjadi pembicaraan termasuk dengan RCS dan diputuskan pelaksanaan TdI 2017 diundur dari Juli menjadi Januari 2018.

PB ISSI mendatangkan perwakilan RCS ke Indonesia, yaitu Cristian Queirolo dan langsung melakukan survei rute yang bakal dilalui kejuaraan balap sepeda paling bergengsi di Indonesia. Survei dilakukan meliputi Jakarta, Jawa Barat dan Banten, agar mendukung sukses kejuaraan ini.

Tidak hanya melakukan kerja sama dengan RCS, PB ISSI juga melakukan kerja sama dengan Korlantas Mabes Polri, untuk meminta dukungan terutama soal lalu lintas karena jalur steril akan menjadi kunci sukses penyelenggaraan balap sepeda jalan raya.

"Peran kepolisian sangat vital dalam kesuksesan penyelenggaraan TdI, dengan kenaikan kategori event, persyaratan yang harus dipenuhi juga semakin banyak dan kami tak boleh membuat kesalahan sekecil apa pun," katanya pula.

Pihak Korlantas Mabes Polri menyambut baik audiensi PB ISSI dan juga rencana penyelenggaraan TdI 2018, meski kejuaraan ini bakal menjadi pekerjaan yang cukup berat mengingat jalur yang diusulkan jarang digunakan untuk kegiatan balap sepeda. Karena itu, menurutnya lagi, diperlukan sosialisasi yang cukup intersif. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Bayu K

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017